Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Tidak hanya radikalisme dan terorisme, sengketa kepemilikan tanah atau batas tanah (parbalohan) di masyarakat juga mengganggu nilai agama dan nilai luhur Pancasila yang bertentangan dengan 4 pilar kebangsaan.
"Tren sengketa lahan di masyarakat saat ini juga telah menghilangkan nilai budaya, karena itu juga bagian dari 4 pilar kebangsaan," kata Anggota MPR,Lamhot Sinaga pada acara sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Sabtu (10/4/2021), di Kantor Camat Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Anggota DPR RI Fraksi Golongan Karya (Golkar) itu mengajak agar momentum sosialisasi pilar kebangsaan untuk tidak mengaitkan tragedi yang mengganggu nilai luhur Pancasila.
"Meskipun saat ini ada serangkaian kegiatan radikalisme dan terorisme, tapi tidak sampai mengganggu Bhinneka Tunggal Ika. Pengeboman di Gereja Katedral Makassar tidak mengaitkan dengan ajaran agama tertentu. Namun tindakan itu lebih kepada paham radikalisme seperti ISIS," sebutnya.
Kata Lamhot, mengawal nilai luhur Lancasila dan nilai luhur budaya merupakan tugas konstitusional MPR RI supaya implementasinya berimbang.
"Untuk sosialisasi 4 pilar wajib dilaksanakan oleh anggota harus seimbang. Meskipun bentuk permasalahan analognya di setiap daerah berbeda dapat mengganggu nilai luhur Pancasila," ujarnya.
Nilai luhur pancasila merupakan implementasi dari nilai luhur budaya dari setiap suku bangsa dan harus dilindungi oleh negara.
"Semua suku bangsa tetap satu dalam bingkai Pancasila. Falsafah dalihan natolu juga merupakan dasar bermasyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.nilai dan makna di dalamnya harus diwariskan ke generasi kita," ucapnya.