Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumatra Utara (Sumut) Sugianto Makmur meminta pemerintah transparan terkait ketersediaan vaksin covid-19. Hal itu penting agar tidak bisa dilakukan penyimpangan pemakaian vaksin, seperti kasus jual beli vaksin yang diungkap pihak Polda Sumatera Utara, baru-baru ini.
“Pemerintah harus terbuka soal ketersediaan vaksin covid-19 untuk penduduk satu daerah. Apakah benar-benar cukup atau tidak, agar rakyat tidak resah dengan kondisi penyebaran covid yang semakin meningkat,” ujar Sugianto, Minggu (23/5/2021)
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, penyimpangan pemakaian vaksin di Sumut harus diurut dari ketersediaan vaksin bagi semua penduduk. Jika jumlah vaksin yang masuk ke Sumut benar-benar cukup kuotanya untuk rakyat Sumatra Utara, jangan ditahan-tahan, segera disalurkan dan vaksin seluruh penduduk. Jika jumlah vaksin tidak cukup untuk melayani seluruh penduduk, lanjut Sugianto, bisa diberikan sesuai prioritas, seperti mendahulukan rakyat tidak mampu dan warga yang berusia di atas 60 tahun.
Kalau perlu, lanjut anggota DPRD Sumut dari dapil Sumut XII (Binjai, Langkat) ini, pemerintah membuka peluang bagi perusahaan swasta atau lembaga di luar pemerintah untuk mengelola menjual vaksin kepada kelompok masyarakat yang mampu membayar untuk divaksin.
“Ini tentunya salah satu alternatif mengatasi ketersediaan vaksin, jika vaksin yang disediakan pemerintah tidak cukup. Pemerintah tinggal mengawasi pelaksanaannya, sehingga masyarakat dapat seluruhnya terjangkau program vaksinasi," kata Sugianto.
Sugianto mencontohkan, masih banyak warga berusia di atas 60 tahun bolak-balik ke Puskesmas Binjai, tapi tidak mendapat vaksinasi. Padahal program awal pemerintah memberikan vaksinasi bagi warga masyarakat yang berusia di atas 60 tahun, tapi sampai sekarang masih banyak yang belum divaksinasi, meski sudah berulang kali mendatangi Puskesmas agar mendapatkan vaksin.
“Kami melihat di sini manajemen pelayanan vaksinasi warga masih amburadul. Kita ini sedang berperang melawan musuh yang tidak terlihat (virus corona-19) maupun virus varian lainnya. Jadi, strateginya harus benar, tepat dan cepat,” tandas Sugianto Makmur.