Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Pandemi COVID-19 yang berkepanjagan diyakini sebagai pemicu imbas anjloknya harga kol (kubis-red) produksi dataran tinggi Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sebulan belakangan. Harga jual petani kubis Karo dalam sebulan terakhir hanya berada di kisaran Rp 400-500/Kg. Informasi yang diperoleh medanbisnisdaily.com, Sabtu (19/6/2021) hal ini dipicu rendahnya daya beli masyarakat sekitar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur (Jabodetabek).
“Dampak pandemi virus corona, banyak pekerja yang di rumahkan. Untuk makan saja sudah mulai sulit, bagaimana lagi terpikir untuk membeli buah atau sayur. Imbasnya, harga hasil panen kol kita yang seharinya banyak di kirim ke Jakarta otomastis mengalami penurunan” ujar supplier kol ke Jakarta, Gusmit ketika di temui medanbisnisdaily.com di kawasan pergudangan kol Berastagi.
Selain petani, sejumlah supplier juga mengaku banyak mengalami kerugian akibat salah prediksi dalam pelelangan. Sebelumnya pada bulan yang sama pada tahun lalu (2020,red), ada perbandingan selisih Rp.500, dengan harga pelelangan di tingkat petani serta penjualan di kawasan metropolitan Jakarta.
“Saat ini harga kol untuk pegiriman ke Jakarta sekitarnya, hanya sekitar Rp 1.000-Rp 1.500/batang di tingkat pelelangan ladang (diatas 2 kg/batang,red). Itupun sudah termasuk kwalitas bagus. Semoga pandemi ini segera berakhir , agar ekonomi petani kol kita membali membaik kembali” ujar Win Kun, pengirim lainnnya.