Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) PDIP Sumatra Utara (Sumut) jajaki varietas durian unggul di Sumut guna membangkitkan potensi perekonomian petani.
Penjajakan itu dibahas dalam diskusi Ketua BPEK PDI Perjuangan Sugianto Makmur bersama seorang kolektor durian lokal Sumut dan penemu jambu madu Sunardi dan Betty Saragih dari UPT sertifikasi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut. Diskusi dengan tema "Lestarikan durian unggul untuk sejahterahkan petani" yang dipandu Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya ini, berlangsung di Penangkaran Bibit Tanaman Hortikultura Perkebunan dan Kehutanan Mulia Tani Paya Roba Binjai Barat, Sabtu (19/6/2021). Hadir di diskusi nggota DPRD Binjai Riyan Wijaya secara virtual dan dibuka Ketua DPP PDIP Mindo Sianipar.
"Potensi durian unggul di Sumut dan Indonesia secara umum sangat luar biasa. Dengan durian petani di Indonesia bisa kaya raya. Kenapa harus durian. Dari hasil riset ternyata durian memiliki potensi ekonomi cukup besar
Thailand saja bisa memperoleh pemasukan puluhan triliun dari hasil pengembangan durian dengan luas lahan 160 Ha. Sementara Indonesia memiliki luas lahan lebih dari Thailand. Ada potensi ekonomi dan petani kita bisa kaya raya. Jangan lagi ada stigma petani itu miskin, menyangkul, tapi harus merubah pemikiran menjadi petani menjanjikan," ujar Sugianto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/6/2021)
Prinsipnya, yang diperlukan adalah promosi, bagaimana agar orang yang datang ke Sumut yang pertama dicari durian. Kalau dibudidayakan ini bisa bermanfaat sampai ke anak cucu, karena makin tua pohon durian itu makin enak rasanya dan makin banyak buahnya. Salah satu upaya melestarikan durian unggul di Sumut, sambung Sugianto, BPEK PDIP Sumut akan menggelar festival durian di beberapa daerah, seperti Nias, Langkat, Dairi dan Nias. Diperkirakan pada saat empat minggu panen raya di bulan Oktober dan Nopember 2021.
"Festival durian unggul itu nantinya dilaksanakan di empat daerah itu secara bergantian. Pemenangnya disediakan hadiah. Dalam hal ini kami juga butuh bantuan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk mensertifikasi bibit durian unggul dengan Pak Sunardi sebagai juri. Peserta festival tidak hanya membawa buah durian tapi juga pohonnya. Kelanjutannya kabupaten/kota membuat pustaka plasma Durian unggul," ujar anggota Komisi B DPRD Sumut ini.
Kolektor durian lokal Sumut yang juga pemilik penangkaran perkebunan dan kehutanan CV Mulia Tani Paya Roba Binjai Barat, Sunardi, mengapresiasi program BPEK melestarikan durian unggul di Sumut dan berharap pemerintah membuat satu areal lahan khusus budidaya tanaman durian. Dia mengaku mengelola penangkar perkebunan dan kehutanan sudah 26 tahun, tapi mengembangkan durian unggul baru tahun 2021 yang dilatarbelakangi setelah melihat pohon durian ditebang untuk dijual, karena harganya cukup mahal sejenis meranti merah.
"Durian ini kekayaan yang luar biasa, karena bisa mengangkat harkat martabat petani. Kami bangga karena masih ada yang peduli terhadap kami. Satu tugas bagi kami untuk menciptakan durian unggul go internasional. Di Malaysia bisa membuat festival durian setiap tahun. Di Binjai-Langkat baru 17 jenis durian lokal yang dibudidayakan, seperti durian musang king, durian kani, durian janda dan jenis lainnya bisa menjadi tuan di rumah sendiri," ungkap Sunardi.
Sementara Bety Saragih menyebutkan, benih bibit durian unggul harus disertifikasi dan harus didaftarkan ke Kementerian Pertanian. "Kalau mau kontes atau festival durian harus dipersiapkan jenis benih unggul yang sudah sertifikasi. Kami akan memfasilitasinya," ujarnya.
Sebelumnya, di awal diskusi Mindo, mengatakan, Sumut memiliki potensi mengembangkan durian unggul. Di Sumut tidak hanya terkenal dengan durian Tigalingga, tapi masih banyak jenis durian lokal lainnya. Budidaya durian unggul di Sumut, kata Mindo,
bisa dikembangkan dengan menggabungkan 3- 5 jenis varietas bibit unggul durian menjadi satu batang dengan tinggi pohon 1 meter yang harga jual bibitnya mencapai Rp500 ribu.