Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan melakukan PPKM darurat demi menekan lonjakan kasus COVID-19. Keputusan ini disebut Jokowi sudah difinalisasi kajiannya hari ini.
"Hari ini ada finalisasi kajian untuk kita melihat karena lonjakan tinggi dan kita harapkan selesai diketuai pak Airlangga, Menko Ekonomi untuk memutuskan diberlakukannya PPKM darurat," ungkap Jokowi saat membuka Munas Kadin, Rabu (30/6/2021).
Namun, Jokowi tidak merinci seperti apa kebijakan-kebijakan yang akan diambil di tengah pemberlakuan PPKM Darurat. Berapa lama waktunya pun dia mengaku belum tahu. Yang jelas kebijakan ini akan fokus dilakukan di wilayah Jawa-Bali.
"Nggak tahu nanti keputusannya seminggu, apa dua minggu. Petanya sudah diketahui semuanya, khusus hanya di pulau Jawa dan Bali," papar Jokowi.
Di sepanjang Jawa-Bali, Jokowi mengatakan ada 44 kabupaten kota dari 6 provinsi yang asessment atau penilaian laju penularannya buruk dan di bawah standar WHO. Maka dari itu PPKM Darurat sebagai langkah khusus harus diambil.
"Karena di sini ada 44 kabupaten-kota dan 6 provinsi yang nilai asesmennya 4. Kita lihat penilaian detail harus ada treatment khusus sesuai dengan indikator laju penularan oleh WHO," ungkap Jokowi.
"Kondisi ini mesti disampaikan apa adanya," katanya.
Parahnya lonjakan kasus COVID juga dicontohkan Jokowi lewat grafik kasus COVID-19 di Jakarta Barat. Menurutnya, penyebaran kasus di Jakarta Barat sudah hampir merata.
Saya kasih contoh di Jakarta Barat. RT/RW, Kelurahan yang kena COVID bisa dilihat sudah seperti itu, sudah seperti itu. Artinya sudah merata sehingga mesti ada keputusan tegas untuk menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi.
Kenaikan kasus COVID-19 juga berdampak ke ekonomi, menurutnya setiap ada lonjakan kasus maka indeks kepercayaan konsumen akan langsung anjlok. Sebaliknya, bila kasus COVID-19 melandai maka kepercayaan konsumen akan meroket.
"Jadi setelah kita lihat detil betul, kenaikan kasus COVID ini berpengaruh pada indeks kepercayaan konsumen, selalu. Begitu pembatasan ketat dilakukan, kemudian mobilitas turun, kasusnya ikut turun misalnya, itu indeks kepercayaan konsumen pasti naik. Begitu kasusnya naik, indeksnya pasti selalu turun," papar Jokowi.(dtf)