Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Demokrat Sumatra Utara (DPD KNPD Sumut), organisasi sayap Partai Demokrat, Suryani Paskah Naiborhu, meminta agar Kapolda Sumut beserta jajarannya bergerak cepat untuk menangkap para penimbun obat-obatan dan vitamin, khususnya yang berkaitan dengan penanganan kasus virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Sumut. Suryani menduga bahwa melonjaknya kasus COVID-19 akhir-akhir ini telah dimanfaatkan oleh segelintir pihak untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga obat-obatan dan vitamin dengan cara menimbun kedua produk kesehatan tersebut hingga mengakibatkan terjadinya kelangkaan di pasaran.
"Saya melihat sudah mulai ada indikasi terjadi kelangkaan obat-obatan dan vitamin di berbagai apotek di Medan, khususnya yang berkaitan dengan penanganan pandemi COVID-19 ini. Sudah ada beberapa keluhan yang masuk kepada DPD KNPD Sumut terkait kelangkaan tersebut," ujar Suryani Paskah Naiborhu dalam keterangannya, Minggu (4/7/2021).
Salah satunya adalah keluhan yang disampaikan oleh Rudy Herawadi. Rudy yang merupakan kader DPD KNPD Sumut ini mengeluhkan sulitnya memperoleh vitamin B kompleks di apotek. Dirinya sudah mencoba mencari vitamin B kompleks tersebut di berbagai apotek yang terletak di Jalan Sisingamangaraja hingga kawasan Marindal, Medan. Namun hasilnya nihil, sebab petugas apotek menyebutkan bahwa vitamin tersebut sudah habis.
Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, adanya informasi tersebut membuat dirinya mencurigai adanya unsur kesengajaan yang membuat ketersediaan vitamin tersebut kosong di pasaran. Dan hal ini juga bisa terjadi tidak hanya pada vitamin, namun juga obat-obatan.
"Hal ini tentu sangat kita sesali. Di saat pemerintah dan masyarakat sedang berjuang mengatasi lonjakan kasus COVID-19, termasuk di Sumut, ada segelintir orang yang mencoba meraih keuntungan dengan tidak wajar. Mereka mencoba memanfaatkan momen ini untuk kepentingan pribadinya," ujarnya.
Suryani Paskah Naiborhu yang merupakan pariban kandung dari Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ini mengatakan bahwa untuk mengatasi kelangkaan obat-obatan dan vitamin ini, dirinya meminta agar pihak kepolisian segera turun tangan melakukan penyelidikan.
"Kapolda Sumut beserta jajarannya dapat melakukan investigasi dengan memeriksa alur distribusi obat-obatan dan vitamin di Sumut. Mulai dari pabrik, pedagang farmasi besar hingga kemudian di tingkat apotek. Termasuk juga dengan memeriksa gudang-gudang tempat penyimpanan obat dan vitamin yang dimiliki distributor dan apotek. Berapa rata-rata stok yang tersedia dan bagaimana ketersediaannya. Indikasi adanya kelangkaan obat serta vitamin ini juga dapat terlihat dari adanya lonjakan harga jual di pasaran dan polisi juga bisa melihat dari sisi tersebut," papar Suryani Paskah Naiborhu.
Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, jika ada pihak yang terbukti melakukan penimbunan obat-obatan dan vitamin tersebut, maka pihak kepolisian diminta untuk tidak ragu menangkapnya. Sebab, persoalan ketersediaan obat-obatan dan vitamin ini sudah menjadi perhatian serius dari pemerintah.
"Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga sudah memperingatkan para spekulan atau orang yang mencari keuntungan besar lewat obat Covid-19 di masa PPKM darurat. Beliau menegaskan akan memberi sanksi tegas jika ada yang berani mempermainkan harga obat-obatan dan vitamin. Artinya pihak kepolisian jangan ragu untuk bertindak tegas dan melakukan pengawasan dengan ketat. Di samping itu, pemerintah juga sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk obat-obatan di pasaran," tegasnya.
Suryani Paskah mengkhawatirkan bahwa masalah kelangkaan obat-obatan dan vitamin ini dapat memengaruhi mutu atau kualitas kesehatan masyarakat. Dan jika hal ini terjadi maka akan semakin mempersulit upaya pemerintah untuk menangani pandemi COVID-19.