Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pasien Corona yang menjalani isolasi mandiri disarankan untuk selalu cek saturasi oksigen secara berkala dengan menggunakan alat oksimeter. Pasien COVID-19 disarankan mengukur saturasi oksigen tiap enam jam sekali.
"Pantau saturasi oksigen Anda tiap enam jam, tapi upayakan tetap tenang. Karena kecemasan justru akan meningkatkan denyut nadi Anda," tulis Ketua Satgas IDI, Prof Zubairi Djoerban di akun Twitter pribadinya, dikutip Jumat (16/7/2021).
Pengukuran saturasi oksigen menjadi penting karena salah satu kondisi membahayakan yang bisa dialami oleh pasien COVID-19 adalah happy hypoxia, penurunan kadar oksigen tanpa adanya keluhan apapun namun membahayakan jiwa.
Prof Zubairi mengatakan oksimeter amat krusial bagi pasien COVID-19 yag sedang isolasi mandiri. Setelah memeriksa dengan oksimeter, catat saturasi itu, termasuk gejala yang dialami secara rutin.
Hal ini penting, karena setiap penurunan saturasi yang konsisten akan mengharuskan pasien mendapat perawatan medis darurat.
Acuan tingkat saturasi oksigen:
Ideal: 100 persen.
Cukup meyakinkan: > 98 persen.
Tidak mengkhawatirkan: 95-97 persen.
Segera hubungi dokter atau petugas medis: < 94 persen.
Adapun cara cek saturasi oksigen tanpa alat oksimeter yang bisa dilakukan di rumah yakni dengan menghitung jumlah napas dalam satu menit.
"Sesak itu bisa kita hitung, kalau kita nggak punya oximetry, kita bisa hitung. Dalam satu menit berapa kali napas kita, kita lakukan. Kalau lebih dari 24 kali dalam satu menit kita menarik napas, itu artinya kita dalam keadaan sesak," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19, dr Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari e-Flash.
Apabila pasien mengalami sesak napas akibat penurunan kadar oksigen namun tidak ada suplementasi oksigen, salah satu teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan darurat adalah proning position.
Proning position cukup efektif jika saturasi oksigen masih berada di atas 94 persen. Hanya saja, jika sudah di bawah 94 persen, bantuan oksigen tambahan tetap dibutuhkan.
Proning position bisa dilakukan dengan cara:
Posisi 1: tidur tengkurap dengan tiga bantal diletakkan di leher, panggul, dan kaki.
Posisi 2: berbaring menyamping ke kanan dengan tiga bantal di kepala, pinggang, dan di antara kedua kaki.
Posisi 3: rebah dalam posisi setengah duduk, dengan tiga bantal ditumpuk untuk bersandar.(dth)