Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Cina menolak desakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal investigasi asal usul COVID-19 lanjutan, termasuk penyelidikan di laboratorium Wuhan. Desakan WHO muncul karena Cina disebut tak kunjung memberikan data mentah terkait awal mula penyebaran virus Corona.
Menanggapi hal ini, WHO mengingatkan semua negara wajib bekerja sama dalam penyelidikan asal usul Corona. Pernyataan WHO muncul sehari setelah Cina menolak investigasi lanjut asal usul COVID-19 karena dinilai ada 'politisasi'.
"Ini bukan tentang politik, ini bukan tentang permainan menyalahkan," jelas juru bicara WHO Tarik Jasarevic, tanggapan terkait penolakan Chin, dikutip dari Reuters Sabtu (24/7/2021).
"Pada dasarnya ini adalah persyaratan yang kita semua harus coba pahami, bagaimana patogen masuk ke populasi manusia. Dalam hal ini, negara-negara benar-benar memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama, dan bekerja dengan WHO dalam semangat kemitraan," sambungnya.
Seperti diketahui, laporan infeksi COVID-19 pertama terjadi di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Sejak saat itu, ramai teori COVID-19 bocor dari salah satu lab di Wuhan, berulang kali para peneliti juga Cina membantah hal tersebut.
Tim WHO sebelumnya melakukan investigasi ke Cina dalam kurun waktu empat minggu. Hasil laporan penelusuran asal usul COVID-19 Maret lalu memastikan virus Corona ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara yang belum berhasil teridentifikasi hingga saat ini.
Sementara, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa penyelidikan terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana. Negara-negara termasuk Amerika Serikat dan beberapa ilmuwan telah menuntut penyelidikan lebih lanjut, terutama investigasi di Institut Virologi Wuhan, yang sedang melakukan penelitian tentang kelelawar.
Tedros juga mengatakan pekan lalu, membentuk tim International Scientific Advisory Group for Origins of Novel Pathogens untuk meneliti fase studi selanjutnya terkait asal-usul SARS-CoV-2.
"Panel, yang terdiri dari para ahli independen, bertujuan untuk membantu meredakan beberapa tekanan politik pada WHO," kata para diplomat.(dth)