Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah akan fokus untuk menggenjot pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk kalangan lansia dan remaja. Ditengah gencarnya program vaksinasi COVID-19 ini, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, dalam keterangannya, Rabu (15/9/2021), mengatakan, selain vaksinasi, penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, serta penguatan 3 T (testing, tracing, dan treatment) merupakan langkah penting mempercepat pemulihan kesehatan, membangkitkan produktivitas, dan mengakhiri pandemi. "Ayo tetap disiplin memakai masker. Bagi yang belum vaksin segera divaksin, jika sudah, ajak orang tua, keluarga, saudara, orang di lingkungan sekitar untuk divaksin," kata Usman.
Usman juga mengatakan, pemerintah kembali menerima kedatangan vaksin COVID-19 pada hari Rabu (15/9/2021). Adapun vaksin yang diterima untuk tahap ke-62 ini adalah vaksin Pfizer sejumlah 274.950 dosis vaksin jadi. Dan dengan demikian, vaksin yang sudah tiba di Indonesia baik dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk bulk adalah sebanyak 240 juta dosis.
Usman mengatakan, ketersedian vaksin COVID-19 dipastikan aman dan dapat mendukung percepatan vaksinasi dengan target 2 juta orang per hari. Pemerintah, ujarnya, terus berupaya keras untuk mendatangkan vaksin dan segera menyalurkan vaksin COVID-19 tersebut ke seluruh lokasi vaksinasi di Indonesia.
Perkembangan vaksinasi hingga saat ini, lanjut Usman, pemerintah akan berfokus untuk menggenjot vaksinasi untuk kelompok lansia dan remaja. Tercatat, realisasi vaksinasi untuk kelompok masyarakat lansia baru sekitar 26,43% untuk dosis 1 dan 18,73% untuk dosis 2. Sementara itu, realisasi vaksinasi kelompok remaja mencapai 11,83% untuk dosis 1 dan 8,12% untuk dosis 2.
Dirjen IKP menjelaskan, vaksinasi untuk kelompok lansia sangat penting karena kelompok tersebut memiliki tingkat kematian akibat COVID-19 cukup tertinggi. "Adapun vaksinasi untuk kelompok masyarakat usía 12-17 tahun juga perlu dipercepat untuk mendukung kelancaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas secara aman," ujarnya.