Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar secara daring sebagai dampak pandemi covid-19 di wilayah Sumatera Utara, ternyata tidak mengakibatkan dampak buruk bagi pelajar tingkat menengah atas.
Kadis Pendidikan Sumut, Prof Wan Syaifuddin, mengungkapkan sedikitnya ada 800 pelajar SMA dan SMK di Sumut yang tidak masuk sekolah lagi saat dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Sumut sejak 1 September 2021 yang lalu.
Itu disampaikan Prof Syaifuddin pada Workshop Pendidikan "Peran Dana BOS dalam rangka Akselerasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas" di Hotel Four Points, Jalan Gatot Subroto Medan, Selasa (28/09/2021).
Ia mengatakan pemicu tidak bersekolah lagi 800 pelajar itu karena faktor malas. Kemudian sebagian lagi karena permintaan orang tua. Ada juga karena sudah bekerja dan bahkan karena menikah secara dini. "Banyak juga yang nikah. Ada pengurangan siswa," kata Prof Syaifuddin.
Prof Syaifuddin mengatakan penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas di saat pandemi, menjadi pilihan yang tepat untuk menghindari pelajar putus sekolah.
Di Sumut sendiri, kata Prof Syaifuddin, telah diijinkan dibukanya PTM terbatas di kabupaten/kota yang berada di luar zona merah atau PPKM Level 4, sejak 1 September 2021. PTM terbatas diatur berdasarkan Instruksi Gubernur Sumut.