Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Untuk mengakomodasi dan mempercepat digitalisasi pembelajaran dan pelatihan guru dan kepala sekolah di Indonesia, Tanoto Foundation membuka pelatihan berbasis digital Program PINTAR 2021/2022. Pelatihan tersebut melibatkan 1.100 fasilitator pembelajaran dan manajemen sekolah yang akan melatih dan mendampingi lebih dari 10.000 guru dan kepala sekolah dari 842 sekolah dan madrasah di lima provinsi, yaitu Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
CEO Global Tanoto Foundation, J Satrijo Tanudjojo, mengatakan, transformasi pembelajaran menggunakan teknologi harus dimulai dari diri guru-guru dan tenaga pendidik yang akan menjadi fasilitator pembelajaran.
"Kami mendukung para guru dan tenaga pendidik untuk berani mencoba, bereksperimen, mengkontruksi, berimajinasi, dan membuat definisinya sendiri tentang pembelajaran yang kaya digital," katanya saat membuka acara pelatihan berbasis digital Program PINTAR, Senin (18/10/2021).
Dia mengatakan, pelatihan berbasis digital program PINTAR menerapkan model pelatihan yang memanfaatkan penggunaan teknologi, dengan memasukkan unsur-unsur gamifikasi untuk mendorong pelatihan virtual yang lebih menyenangkan, menggunakan learning management system (LMS), dan mempraktikkan pembelajaran yang terintegrasi teknologi untuk mendorong keaktifan siswa.
Dengan mengikuti pelatihan berbasis digital program PINTAR, guru dapat belajar untuk memadukan konsep belajar mandiri dan terpandu, memanfaatkan ragam teknologi digital untuk mendukung pembelajaran di kelas.
Menurut Training Lead Program PINTAR, Golda Simatupang, pelatihan dan pendampingan ini akan berjalan sekitar tiga bulan. "Kami akan terus belajar bersama para guru dan kepala sekolah di lapangan untuk memperbaiki sistem pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan anak-anak tidak hanya di masa kini tapi juga untuk masa depan mereka nanti," katanya.
Peserta akan difasilitasi untuk berpraktik langsung bersama fasilitator Program PINTAR yang memberi penguatan, pendampingan, dan menciptakan ruang diskusi antar guru untuk memastikan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan dalam pelatihan maupun pembelajaran di kelas.
Pada acara ini Tanoto Foundation juga memperkenalkan website PINTAR terbaru yang berfungsi sebagai sumber belajar bagi guru, orang tua, kepala sekolah, dosen, pemangku kepentingan, dan mitra pembangunan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Suharti, menyebut indikator keberhasilan program digitalisasi pendidikan di Indonesia sangat tergantung pada kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusianya.
Kemendikbudristek telah menyiapkan digitalisasi pendidikan termasuk platformnya, kurikulumnya, dan juga kualifikasi pendidik yang dibutuhkan saat. Hanya saja, tidak bisa kita pungkiri bahwa masih terdapat guru-guru yang masih kesulitan untuk menjalankan pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh.
"Mewakili Kemendikbudristek, kami mengapresiasi kepada Tanoto Foundation atas bantuan, komitmen, dan kontribusi pada dunia pendidikan Indonesia melalui Program Pintar yang mendukung peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah dalam bertransformasi memfasilitasi pembelajaran berkualitas, relevan, dan memanfaatkan teknologi," kata Suharti.