Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Masyarakat yang ingin masuk ke Kabupaten Samosir, Sumatra Utara tidak lagi mengalami kesulitan. Jika pada awal pandemi Covid-19 seluruh Pemda melakukan seleksi ketat kepada para pendatang, termasuk perantau yang pulang kampung, bahkan sempat menutup pintu masuk, termasuk Pemkab samosir, kini hal itu sudha tidak terjadi lagi seiring menurunnya kasus aktif covid-19 di tanah air.
Beberapa pengunjung dari berbagai daerah mengaku tidak kesulitan lagi saat hendak menuju Kabupaten Samosir, terkhusus pada penyebrangan di Dermaga Tigaras, Kabupaten Samosir menuju Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir.
Informasi yang dihimpun, para pengunjung yang mau ke Samosir sudah tidak lagi diperiksa atau dirapid tes. Bahkan, kini tidak lagi dilakukan pemeriksaan apakah sudah divaksin atau tidak.
"Kemarin sekitar 3 bulan lalu saat berkunjung ke Samosir, semuanya diperiksa, sekarang sudah tidak lagi," ujar Bernad Sihotang, warga asal Medan saat hendak menyeberang ke Samosir, di Dermaga Tigaras kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (26/10/2021).
Menurut Bernad, kondisi ini jelas sangat menguntungkan bagi setiap pengunjung yang akan ke Pulau Samosir. Sebab saat ini Pulau Samosir sudah menjadi destinasi wisata yang selalu dikunjungi wisatawan baik lokal dan mancanegara.
Sebelumnya, pengetatan yang dilakukan di wilayah Kabupaten Samosir berdampak bagi penyeberangan kapal kapal kayu milik masyarakat yang saban hari melayani penyeberangan Tiga Ras menuju Simanindo.
Akibatnya, kapal kapal milik masyarakat melakukan operasional penyeberangan setiap dua jam sekali dikarenakan minimnya penumpang yang mau menyeberang. Padahal sebelum berlakunya penyekatan, penyeberangan setiap satu jam sekali dan bahkan lebih cepat karena masih tingginya kunjungan ke Pulau Samosir.
"Penumpang sangat menurun, payah sekarang ini, kami harus berangkat setiap dua jam," kata Sidauruk salah satu Nahkoda kapal di Tigaras.
Ia juga menyampaikan, selain kapalnya, beberapa kapal kapal kayu yang ada di Simanindo juga harus bersandar dan tidak berlayar karena minimnya penumpang, sehingga ia berharap pandemi Covid 19 ini segera berlalu dan aktivitas berjalan normal.