Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Paris. Prancis tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan Amerika Serikat (AS) hingga Inggris memboikot diplomatik Olimpiade Beijing. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan menyebut boikot diplomatik Olimpiade Beijing tidak signifikan.
"Untuk lebih jelasnya: Anda memiliki boikot total, dan tidak mengirim atlet, atau Anda mencoba mengubah keadaan dengan tindakan yang bermanfaat," kata Macron dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP, Jumat (10/12/2021).
Macron menambahkan bahwa ia mendukung tindakan yang memiliki hasil yang bermanfaat. Macron menilai boikot diplomatik Olimpiade Beijing hanyalah simbolis.
"Saya tidak mendengar siapa pun di dunia berkata: jangan kirim atlet kami," kata Macron. "Jadi kita berbicara tentang sesuatu yang agak simbolis."
Prancis malah akan bekerja dengan Komite Olimpiade Internasional pada piagam yang menjamin perlindungan atlet.
"Mengingat apa yang telah terjadi selama beberapa minggu terakhir", kata Macron dalam referensi jelas untuk kasus pemain tenis Cina, Peng Shuai, yang menghilang selama tiga minggu setelah dia membuat tuduhan penyerangan seksual di media sosial terhadap mantan politisi top Partai Komunis.
"Saya tidak berpikir kita harus mempolitisasi topik ini, terutama jika itu untuk mengambil langkah-langkah yang tidak signifikan dan simbolis," katanya.
Pada Kamis (9/12), Australia, Inggris dan Kanada mengikuti Amerika Serikat dan mengumumkan boikot diplomatik dari Olimpiade Beijing karena keprihatinan atas catatan hak asasi manusia Cina.(dtc)