Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Penduduk desa Myanmar dan para pejuang antikudeta menuduh pasukan junta militer membakar ratusan rumah di wilayah barat laut negara itu. Insiden ini dilaporkan terjadi seiring junta militer Myanmar berusaha untuk menghancurkan perlawanan terhadap kekuasaannya.
Aksi protes massal terhadap kudeta militer tahun lalu telah dibalas dengan tindakan keras militer yang brutal, dan kekerasan telah berkobar di seluruh Myanmar ketika warga sipil membentuk "pasukan pertahanan rakyat" (PDF) untuk menentang junta.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/2/2022), seorang wanita dari desa Bin di wilayah Sagaing, lokasi bentrokan baru-baru ini, mengatakan pasukan junta telah tiba beberapa hari lalu.
"Mereka menembakkan artileri dan menembakkan senjata sebelum masuk," katanya pada hari Jumat (4/2), menambahkan bahwa suara-senjata tersebut itu telah membuat penduduk desa melarikan diri.
Wanita itu mengatakan, pasukan junta militer kemudian membakar sekitar 200 rumah, termasuk rumahnya sendiri, katanya, meminta identitasnya dirahasiakan.
"Kami tidak bisa membawa apa-apa. Kami hanya membawa beberapa pakaian hangat, lalu kami kabur begitu saja," cetusnya.
Menurut salah satu pejuang antikudeta, pasukan junta juga membakar rumah-rumah di dekat desa Inn Ma Hte setelah milisi pro-junta lokal diserang oleh pejuang antikudeta yang kemudian melarikan diri.
"Ketika PDF meninggalkan desa, tentara membakarnya," kata pejuang itu, seraya menambahkan bahwa 600 rumah telah dibakar.
Media lokal Myanmar juga melaporkan bahwa ratusan rumah telah hancur dibakar di dua desa.
AFP tidak dapat secara independen memverifikasi laporan dari daerah terpencil itu.
Warga desa lainnya mengatakan, kebakaran menghanguskan properti, sepeda motor dan gerobak. "Bagi mereka, akan sulit untuk mendapatkan kembali mata pencaharian mereka," kata warga yang membantu mengoordinasikan bantuan bagi mereka yang mengungsi dari Inn Ma Hte.
Sebelumnya pada Kamis (3/2), TV yang dikelola pemerintah memuat laporan yang menuduh para pejuang PDF memulai kebakaran, dan menerbitkan gambar-gambar yang diklaim menunjukkan bangunan-bangunan yang terbakar dihancurkan oleh "teroris".(dtc)