Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Toba, Robinson Tampubolon menilai Bupati Poltak Sitorus belum move on dari pertarungan Pilkada sehingga menempatkan pejabat yang memiliki loyalitas tinggi terhadap pimpinan sebelumnya (Bupati Darwin Siagian-red) mendapat hukuman penurunan jabatan.
"Menurut saya, pelantikan itu adalah bentuk balas dendam bupati terpilih bagi pejabat yang dulunya memiliki loyalitas tinggi terhadap pimpinannya, karena bentuk penurunan jabatan adalah suatu hukuman bagi pejabat," ujar Robinson Tampubolon, Senin (14/2/2022), di Balige.
Ia menjelaskan bahwa selain penurunan jabatan bagi pejabat juga telah melukai perasaan ASN karena sudah terjadi bagi kalangan tertentu.
"Kita coba review, ada kepala dinas dilantik tanpa hasil asessmen, bahkan baru pindah dari kota lain. Apakah karena faktor keluarga atau faktor lain? Tentu menjadi pertanyaan," katanya menyebut akan mencoba membicarakan dengan fraksinya untuk menyikapi bagaimana sebenarnya.
Kata Robinson, mekanisme pengangkatan pejabat diatur dalam Keputusan Kepala BKN No 13 Tahun 2002 dan PP No 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam jabatan struktural.
"Dalam ketentuan tersebut sangat diharapkan keberadaan Baperjakat sebagai pelaksana untuk membuat penilaian dan diketuai oleh Sekda," ucapnya.
Sebelumnya Audhi Murphy Sitorus yang ketika masih menjabat Sekda Toba mengaku tidak dilibatkan dalam proses pengangkatan pejabat yang dilantik Bupati, pekan lalu. Padahal, sebagai Sekda ia juga sekaligus menjabat Ketua Baperjakat.
"Sebagai Sekretaris Daerah dan Ketua Baperjakat dalam hal ini tidak ikut serta dilibatkan," kata Audhi yang kini dimutasi sebagai staf ahli bupati, sementara jabatan Sekda lowong dan hanya dijabat Kepala BKD sebagai Plt Sekda.