Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tabanan - Seorang warga negara asing (WNA) berkebangsaan Australia bernama Pearce John Douglas (69) ditemukan tewas di Vila The Oddity yang berlokasi di Banjar Taman Tanda, Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Bule pria tersebut ditemukan tewas dalam keadaan telanjang.
"Korban ditemukan terlentang membujur kaku pada kursi sofa kepala mengarah barat dan kaki kiri di atas sofa sedangkan kaki kanan menyentuh lantai," kata Kapolsek Baturiti Kompol Ida Bagus Putu Mertayasa dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).
Mertayasa menerangkan, bule tersebut diketahui tewas di vila berawal dari dua orang pecalang atau satuan pengamanan desa adat setempat bernama I Ketut Suara (48) dan I Made Suwitra (42) melakukan pengecekan tamu di Villa The Oddity pada Minggu (20/2). Pengecekan dilakukan guna memungut uang aci (sumbangan) penyepian yang dilakukan satu tahun sekali.
Saat mengecek, kedua pecalang tersebut memanggil-manggil bule penghuni vila The Oddity namun tidak ada yang menyahut. Pintu gerbang vila juga dalam keadaan terkunci.
Kemudian keesokan harinya pada Senin (21/2) sekitar pukul 17.00 WITA, kedua pecalang tersebut kembali mendatangi villa tersebut. Mereka kembali memanggil-manggil bule penghuni vila namun tetap juga tidak ada yang menyahut.
Keesokan harinya lagi pada Selasa (22/2) sekitar pukul 17.00 wita, kedua pecalang itu kembali mendatangi Villa The Oddity. Mereka sempat mengecek satu unit sepeda motor korban merek Yamaha jenis Bison yang masih berada di garasi vila.
Kedua pecalang tersebut juga sempat memanggil-manggil penghuni vila, namun kembali tak ada jawaban. Akhirnya kedua pecalang itu meminta izin kepada Bendesa Adat Taman Tanda I Wayan Sukarma untuk memasuki vila guna memastikan keadaan korban.
Setelah diizinkan, kedua pecalang tersebut kemudian masuk ke dalam lewat pagar utara belakang vila. Sebab pintu masuk dari kaca yang berada di selatan dalam keadaan terbuka. Saat itulah kedua pecalang tersebut menemukan bahwa bule tersebut sudah meninggal dunia.
"Saksi melihat korban dalam keadaan sudah meninggal (dan) membujur kaku telanjang di sofa dalam posisi kepala berada di barat, kaki kiri di atas sofa dan kaki kanan terlentang menyentuh lantai," jelas Mertayasa.
Setelah mengetahui bule tersebut meninggal, I Ketut Suara kemudian menginformasikan kepada Bhayangkara Pembina Kemananan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Batunya. Selanjutnya petugas dari Polsek Baturiti mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk dilakukan pemeriksaan.
"Mayat korban telah dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Baturiti 1 dipimpin oleh Dr I Gusti Sudana. Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka baru. Ditemukan luka lama bekas operasi pada bola mata kanan, bekas operasi pada saluran pernapasan pada leher, bekas operasi pada alat kelamin," ungkap Mertayasa.
Sesuai informasi dari kedua pecalang, bahwa korban sebelumnya memang pernah menjalani operasi di beberapa bagian tubuhnya seperti di kelamin, bola maya sebelah kanan dan operasi pernapasan pada leher.
Kemudian dari hasil olah TKP yang dilakukan polisi, lokasi ditemukan bule tersebut meninggal adalah sebuah bangunan permanen berbentuk villa. Bangunan ini memiliki luas 600 meter persegi. terdiri dari kanovi, satu ruangan tamu, satu dapur dan lantai 2 berupa satu ruangan terbuat dari kayu.
Di dalam ruangan ditemukan korban meninggal banyak barang-barang kelontong. Berbagai barang itu seperti elektronik dalam perbaikan dengan kondisi berserakan dan tidak ada barang-barang yang hilang.
"Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi diduga korban meninggal dengan wajar," jelas Mertayasa.
Sementara itu penanggung jawab korban I Dewa Gede Mantra menerangkan kepada polisi bahwa dirinya sempat menghubungi korban melalui telepon pada Sabtu (19/2) sekitar pukul 10.00 WITA. Menurut Mantra, bule tersebut sempat jatuh ditimpa sepeda motor.
Selepas kejadian itu, Mantra sempat menyarankan bule tersebut untuk memeriksa kan diri ke dokter. Korban juga mengaku sudah memeriksakan diri ke dokter.
"Saksi (I Dewa Gede Mantra) sering berkomunikasi dan korban bilang mengeluh sakit pada mata dan tidak enak badan, korban sempat ngasi tahu saksi tidak usah ditengok kasihan jauh. Setelah itu tidak pernah komunikasi lagi dengan korban sampai terakhir diketahui meninggal," ungkap Mertayasa. dtc