Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kiev. Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah menawarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk meninggalkan ibu kota Kiev. Namun, Zelensky menolak tawaran itu.
Dilansir dari Stripes.com yang mengutip The Washington Post, Sabtu (26/2/2022), tawaran itu disampaikan untuk mencegah Zelensky ditangkap atau dibunuh oleh pasukan Rusia yang telah masuk ke Kiev.
Zelensky berjanji tetap di tempatnya.
"Menurut informasi yang kami miliki, musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu, keluarga saya sebagai target nomor dua," katanya kepada warga Ukraina dalam pidato dini hari.
"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politis dengan menghancurkan kepala negara," sambungnya.
Para pejabat AS telah berbicara dengan Zelensky tentang berbagai masalah keamanan, termasuk tempat teraman bagi presiden untuk menempatkan dirinya dengan harapan memastikan kelangsungan pemerintahan saat Ukraina menghadapi invasi Rusia.
"Kami telah membuatnya sadar tidak hanya tentang ancaman invasi Rusia, yang sekarang menjadi kenyataan, tetapi juga ancaman terhadapnya secara pribadi," kata Ketua Komisi Intelijen DPR, Adam Schiff, D-Calif.
"Kami siap membantunya dengan cara apa pun," kata Schiff.
Para pejabat AS menilai cara tercepat Rusia mengakhiri perang adalah dengan membunuh Zelensky atau menangkapnya. Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin menghindari pendudukan Ukraina yang mahal dan berlarut-larut dengan memaksa Zelensky keluar dan menempatkan pemimpin yang patuh pada Rusia sebagai gantinya.
Zelensky telah mengetahui selama berminggu-minggu tentang kekhawatiran AS atas keselamatannya. Namun, Zelensky belum menerima tawaran Washington.
Seorang pejabat Ukraina menyebut Zelensky bahkan tidak mengarahkan para pengawalnya utnuk memindahkannya ke kota yang lebih aman, seperti Lviv. Padahal, para pengawalnya siap melakukan hal itu.
Zelensky juga mengunggah video di Telegram pada hari Jumat dikelilingi oleh penasihat utamanya dan Perdana Menteri di depan Bankova, yang setara dengan Gedung Putih di Ukraina.
"Kami semua di sini. Mempertahankan kemerdekaan kita. Negara kami, dan itu akan berlanjut," kata Zelensky.(dtc)