Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kiev. Ukraina memberikan tawaran kepada Rusia untuk melakukan pertukaran tahanan. Otoritas Ukraina menyerukan agar para tahanan perang yang ditahan Rusia dibebaskan jika Kremlin menginginkan taipan terkemuka yang jadi sekutu Presiden Vladimir Putin yang kini ditahan, untuk juga dibebaskan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (13/4/2022), otoritas Ukraina sebelumnya mengumumkan penangkapan Viktor Medvedchuk, yang merupakan taipan atau konglomerat pro-Kremlin yang juga pemimpin Partai Opposition Platform - For Life.
Presiden Volodymyr Zelensky, pada Selasa (12/4) waktu setempat, memposting via online sebuah foto yang menunjukkan Medvedchuk terlihat acak-acakan dengan tangan diborgol dan mengenakan seragam militer Ukraina. Zelensky menyebut Medvedchuk ditangkap oleh Dinas Keamanan Ukraina.
Kemudian dalam pidato pagi pada Rabu (13/4) waktu setempat, Zelensky mencetuskan tawaran pertukaran tahanan dengan Rusia.
"Saya mengusulkan kepada Federasi Rusia: Tukarkan pria Anda ini dengan pria dan wanita warga kami yang sekarang ditahan Rusia," cetus Zelensky.
Medvedchuk yang merupakan salah satu orang terkaya di Ukraina ini, menjadi sosok yang sangat kontroversial karena kedekatannya dengan Moskow. Taipan berusia 67 tahun itu menganggap Putin sebagai salah satu teman pribadinya dan menyebut pemimpin Kremlin itu sebagai ayah baptis dari putri bungsunya Darya.
Dia menjadi tahanan rumah sejak tahun lalu atas dakwaan pengkhianatan terkait tuduhan berupaya mencuri sumber daya alam dari Crimea yang dicaplok Rusia dan menyerahkan rahasia militer Ukraina ke Moskow. Medvedchuk telah membantah dirinya melakukan pelanggaran.
Medvedchuk dilaporkan kabur sesaat usai Putin memerintahkan invasi militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Dalam pernyataan via Facebook, kepala dinas keamanan Rusia, Ivan Bakanov, menyatakan para agen telah 'melakukan operasi khusus multi-level secepat kilat dan berbahaya' untuk menangkap Medvedchuk.
Juru bicara Kremlin seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS, menyatakan dirinya telah melihat foto yang diposting Ukraina dan tidak bisa mengatakan apakah foto itu asli.(dtc)