Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kabar baik datang dari industri otomotif. Penjualan mobil yang sempat terpuruk beberapa waktu lalu akibat pandemi virus Corona (COVID-19), kini telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hal itu tercermin dari data penjualan retail mobil di pasar domestik pada Kuartal I 2022.
Datangnya pandemi COVID-19 awal 2020 lalu memberi dampak buruk terhadap industri otomotif di Tanah Air. Penjualan kendaraan roda empat menurun drastis, hingga di titik terendahnya, khususnya pada Kuartal I (Januari-Maret) tahun 2020 dan 2021.
Dari data yang dipaparkan Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, dalam acara Konferensi Pers dan Buka Puasa Bersama Daihatsu (14/4), terlihat perbandingan data penjualan retail Kuartal I dalam 4 tahun terakhir.
Pada Kuartal I 2019, di mana sebelum terjadi pandemi, penjual retail kendaraan roda empat di Indonesia tercatat tembus angka 260 ribu, lalu ketika hadir pandemi COVID-19 di Tanah Air, penjualan retail Kuartal I 2020 terkoreksi ke angka 219 ribu unit atau turun sekitar 16%.
Nah, di Kuartal I 2021, kondisinya semakin memburuk lantaran industri otomotif hanya menjual 179 ribu kendaraan atau mengalami penurunan 19% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Lalu bagaimana dengan penjualan retail di Kuartal I tahun 2022 ini?
Ternyata perkembangannya sangat positif sekali, di mana industri otomotif roda empat di Indonesia mampu memasarkan 238 ribu kendaraan sepanjang Januari - Maret 2022 atau melonjak sekitar 33% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Jadi sekarang (di Kuartal I 2022) itu 238 ribu, kalau kita bandingkan dengan 260 ribu (seperti kondisi normal pada Kuartal I 2019), maka (itu mencapai) sekitar 91,5%. Artinya market otomotif 2022 di Kuartal I, kelihatannya sudah akan seperti kembali ke zaman normal di tahun 2019," kata Hendrayadi.
Tapi itu data di Kuartal I 2022, di Kuartal II 2022 (April-Juni) hasilnya tentu bisa saja berbeda karena industri otomotif dihadapkan pada banyak tantangan.
"Kalau di Kuartal I 2022 marketnya begitu bagus karena relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) masih ada. Tahun 2021 kemarin kan diskon (relaksasi) PPnBM dari Maret sampai Desember. Kalau 2022 dari Januari sampai dengan Maret," sambung Hendrayadi.
"(Relaksasi) PPnBM sangat membantu, kita ucapkan terima kasih kepada pemerintah atas kebijakan tersebut, maka Kuartal I 2022 sudah hampir kembali ke zaman normal di 2019. Kita berharap trennya terus naik, mendekati ke 100% di Kuartal II 2022," tukasnya.(dto)