Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Medan, menyesalkan sikap oknum kepolisian yang juga Waka Polres Samosir, Kompol Togap M Lumbantobing yang memaki Pastor Paroki Tomok, Pastor Sabat Nababan. Peristiwa itu terjadi di Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara,16 Juni 2022 lalu.
"Perlakuan tidak pantas yang dilakukan oleh orang nomor dua di Polres Samosir ini sangat menyedihkan dan melukai hati umat Katolik," ucap Ketua PMKRI Medan Sintong Sinaga, Senin (20/6/2022)
PMKRI, kata Sintong berharap kasus ini ditangani serius oleh pihak kepolisian. Dijelaskannya, berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Bab 3 Pasal 13 sebagaimana yang dimaksud pada pasal tersebut, tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
“Dalam pandangan ajaran Katolik pastor sebagai imam sebagai wajah gereja yang dipanggil mengemban tri tunggal Kristus seperti halnya Yesus sebagai Imam Agung menunjuk para rasul-Nya untuk melaksanakan peran imamatnya. Perlakuan Waka Polres itu, sangat tidak bisa ditolerir, tidak memiliki bentuk toleransi. Melihat hal PMKRI Medan mendesak institusi kepolisian mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian ini sebagaimana tahun ini tahun toleransi seperti yang digaungkan pemerintah," tambah Sintong
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Medan Yohanes Simanjuntak menambahkan, apa yang terjadi di Samosir itu, sebagai sinyal kepada Kapolri bahwasanya Kapoldasu tidak mampu menjaga kondusivitas di wilayahnya.
“Kami meminta dan mendesak Kapolri untuk mencopot Kapoldasu karena tak mampu memimpin Poldasu dengan baik di bawah kepemimpinannya terbukti banyaknya pimpinan instansi Poldasu yang meresahkan masyarakat dan jika tidak mau mencopot Kapolres dan Wakapolres Samosir karena sudah menciderai perasaan umat Katolik, kami akan turun ke jalan menyampaikan aspirasi ini seperti ini," tutup Yohanes
Melengkapi informasi, pasca peristiwa itu, Togap telah meminta maaf kepada Pastor Sabat dan keduanya telah berdamai di kediaman Pastor Sabat Nababan di Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten, Samosir, Sabtu 18 Juni lalu.