Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Deliserdang. Dasar membangun literasi statistik bukan hanya dalam komunitas tapi harus di semua lini masyarakat. Literasi statistik yang ditargetkan Badan Pusat Statistik (BPS) bisa sampai ke masyarakat melalui kolaborasi dengan insan pers. Karena itu, pengetahuan para insan pers soal statistik juga harus terus ditingkatkan agar bisa memperluas informasi ke masyarakat. Selain itu, dengan sajian data melalui literasi statistik ini bisa membangun keyakinan investor untuk berinvestasi.
"Sebuah bangsa yang ingin maju, indikatornya adalah meningkatkan literasi statistik dan finansial. Jika bagus, maka suatu negara akan bisa maju. Kalau buruk, akan sebaliknya. Itu literasi yang kita dorong. Literasi statistik dan finansial, agar masyarakat bisa mengambil langkah tepat," kata Kepala BPS Sumatra Utara (Sumut), Nurul Hasanudin, pada Workshop Wartawan dalam rangka "Peningkatan Literasi Statistik Bagi Insan Pers dan Ekspose Data Sosial Ekonomi Sumatera Utara Tahun 2022", di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Deliserdang, Senin (17/10/2022).
Hasan, sapaan akrab Nurul Hasanudin, mengatakan, tiga peranan penting wartawan dalam literasi statistik yakni menyebarluaskan data ataupun indikator statistik yang ada, karena sudah mulai menjadi indikator kinerja. "Misalnya inflasi, bagaimana pertumbuhan ekonomi, pertanian, dan lain sebagainya," katanya.
Kemudian peranan kedua adalah mengolah informasi sesuai fakta. Ini penting, dan harus menyampaikan pesan positif untuk meyakinkan investor datang ke suatu wilayah karena adanya informasi yang mendukung dari segi data. Keberpihakan untuk kesejahteraan dalam pembangunan lebih cepat lewat
informasi baik.
Ketiga adalah edukasi publik. Hasan berharap, lewat media, bagaimana memaknai data melalui berita informasi yang disebarluaskan. Sebab, salah memaknai data, mengakibatkan kesalahan analisis. "Ini yang ingin kita bangun, jangan sampai di kita saja, tapi harus sampai ke anak-anak, generasi muda kita yang sedang belajar. Itu literasi statistiknya harus bertumbuh, untuk mewujudkan generasi emas," katanya.
Hasan mengatakan, workshop ini juga apresiasi BPS kepada wartawan, dan juga masih rangkaian Hari Statistik Nasional (HSN) yang diperingati pada 26 September setiap tahun. Diterangkannya, HSN memiliki sejarah panjang. Nurul berharap terus disosialisasikan agar HSN bukan hanya milik BPS, tapi juga milik Indonesia, bangsa, dan masyarakat. Seperti momentum yang ada, yaitu seperti Hari Ibu, Hari Olahraga Nasional, dan lainnya.
"Harapannya juga, HSN menjadi bagian dinamikan kejidupan berbangsa dan bernegara di masyarakat," katanya.