Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Kota Medan bekerjasama dengan SMK Negeri 7 Medan, Dinas Kebudayaan Kota Medan dan KNPI Medan, menggelar Gebyar Sumpah Pemuda di SMK Negeri 7 Medan, Sabtu (29/10/2022) kemarin.
Siaran pers diterima medanbisnisdaily.com, Minggu (30/10/2022), Ketua Forkala Medan Datoq Adil Freddy Haberham SE menuturkan, saat ini Forkala Medan diisi dari 24 etnis, mulai dari etnis tempatan, etnis nusantara, dan etnis mancanegara. Pembentukan Forkala sangat terkait dengan keberagaman yang ada di Kota Medan. Setelah Jakarta, ternyata Kota Medan menjadi kota yang paling heterogen, baik dari sisi agama dan etnik.
"Akan tetapi keberagaman itu tidak pernah menjadi potensi negatif bagi pembangunan Kota Medan," ucap Datoq Adil.
Lebih lanjut dikatakannya, sejalan dengan visi Wali Kota Medan, Kolaborasi Medan Berkah, dalam keberagaman etnik san budaya, Forkala Kota Medan memiliki tagline 'Medan Beranda Budaya Nusantara'.
"Menurut kami, visi ini beriringan untuk tetap merajut dan merawat kebhinekaan yang ada di Kota Medan. Sumpah Pemuda memberikan pelajaran kepada kita bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras dan kultur. Dan pemuda, menjadi tonggak kuat terhadap kemerdekaan negara ini," urai Datoq Adil.
Sementara, Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Medan, Yulinar Usman yang mewakili Wali Kota dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan, menyatakan dukungan untuk acara Gebyar Sumpah Pemuda yang digelar Forkala Kota Medan bekerjasama dengan Pemko Medan, SMKN 7 Medan dan KNPI Medan ini.
"Semoga Pemko Medan melalui Dinas Kebudyaaan Kota Medan, dapat mengiringi Forkala dalam mengamankan, melestarikan dan mengembangkan keberagaman etnis yang ada di Kota Medan," ucap Yuli.
Dalam kesempatan ini juga, Sultan XIV Tuanku Arya Lamanjiji Perkasa Alam, juga memberikan orasi kebudayaan. Menurutnya, jiwa nasionalis sudah ada sejak dulu, sejak masa kerajaan atau kesultanan.
"Artinya, kita di Indonesia ini memiliki pemikirian yang brilian untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Maka pada 28 Oktober 1928 dirumuskanlah Sumpah Pemuda. Jauh sebelumnya, Empu Tantular telah merumuskan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua," urai Tuanku Sultan.
Acara ini sebelumnya diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjut menampilkan tarian multi etnis dari siswa-siswi SMK Negeri 7 Medan. Kemudian pertunjukkan Tari Kabasaran yang merupakan tarian perang dari etnis Minahasa yang dibawakan oleh Sanggar Binaan KAWANUA Kota Medan.