Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa Sumatra Utara (PKB Sumut), Suryani Paskah, berharap Pertamina menghentikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) melalui jalur pipa dari Kilang Minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat, ke Depot Pertamina Plumpang Jakarta. Pertamina diminta untuk fokus mendistribusikan BBM ke Depot Plumpang dengan menggunakan jalur kapal.
"Fokus melalui kapal saja. Tidak lagi dengan menggunakan pipa, terlalu beresiko tinggi dengan jarak lebih dari 200 km . Flash Point (Titik Nyala ) BBM jenis Premium, Pertalite, Pertamax itu rendah sekali sehingga mudah terbakar karena jalur pipa yang ditanam dari balongan ke Plumpang banyak melintasi jalur publik, risiko pipa dirusak orang sangat tinggi," ujar Bacaleg DPR RI Partai PKB dari Dapil Sumut 1 yang meliputi daerah Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi ini dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2023).
Suryani Paskah mengatakan hal itu terkait dengan terjadinya kebakaran pada Depo Pertamina Plumpang yang kemudian merembet hingga pemukiman penduduk. Akibat peristiwa tersebut hingga saat ini tercatat 18 orang meninggal, puluhan orang luka-luka dan ratusan rumah rusak.
Suryani Paskah menilai, distribusi BBM ke Depot Pertamina Plumpang dengan menggunakan pipa mengandung banyak risiko, terutama risiko keamanannya.
"Apalagi saat ini lokasi perlintasan pipa distribusi tersebut sudah dihuni banyak penduduk, sehingga ketika terjadi peristiwa seperti kemarin, banyak korban jiwa, kerusakan dan kerugian lain yang harus ditanggung," ujarnya.
Suryani Paskah mengatakan risiko yang muncul adalah ketika terjadi gangguan teknis dapat menyebabkan tekanan berlebih pada pipa yang kemudian mengakibatkan kebakaran dan ledakan hebat.
"Ketika pipa ini melewati kawasan padat penduduk, maka api yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut dengan cepat akan merembet ke bangunan yang ada. Karena pipa ini berfungsi untuk mendistribusikan BBM yang merupakan cairan yang mudah terbakar," jelasnya.
Suryani Paskah mengatakan, melihat fakta di lapangan tersebut, tidak heran jika kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran pada pipa Depo Pertamina Plumpang ini sangat besar. Tercatat belasan orang meninggal, puluhan lainnya luka-luka dan ratusan rumah hancur atau rusak.
Suryani Paskah menilai, Pertamina sebaiknya fokus menggunakan kapal laut untuk mendistribusikan BBM dari kilang ke Depo Pertamina Plumpang.
Menurutnya, pendistribusian melalui kapal jauh lebih aman dibandingkan melalui pipa. Hal ini terutama menyangkut aspek keselamatan.
"Dari kapal, BBM langsung didistribusikan ke tangki-tangki penyimpanan. Sehingga tidak lagi menggunakan pipa yang melewati kawasan padat penduduk. Dan ini berarti kita sudah mengurangi risiko kerugian yang dialami penduduk jika pipa tersebut terbakar dan meledak," jelasnya.
Suryani Paskah berharap Pertamina dapat mempertimbangkan fokus penggunaan kapal laut untuk pendistribusian BBM dari kilang ke Depo Pertamina Plumpang tersebut.
"Ke depannya, pihak Pertamina juga dapat lebih memperketat penerapan manajemen keamanan pada depo BBM atau kilang minyak yang ada. Sehingga tidak ada lagi terjadi peristiwa seperti ini. Aspek keamanan dan keselamatan harus diperhatikan dan diterapkan dengan ketat, pilihlah barang-barang yang berkualitas tinggi meski mahal harganya seperti peralatan anti petir di atas tangki timbun BBM dan peralatan lain, " tuturnya.