Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dunia kerja akan mengalami perubahan besar dalam lima tahun mendatang. World Economic Forum (WEF) mengungkap dalam laporan 'Future of Jobs' bahwa hampir seperempat pekerjaan berubah dalam lima tahun ke depan.
Dalam laporan tersebut diperkirakan sekitar 23% pekerjaan akan terganggu, jadi ada pekerjaan yang hilang dan akan muncul dengan yang baru. WEF memperkirakan dalam waktu lima tahun ke depan, jumlah pekerjaan akan berkurang 14 juta. Bahkan 83 juta pekerjaan akan hilang, dan hanya 69 juta pekerjaan baru yang muncul.
"Secara keseluruhan tingkat perubahannya cukup tinggi," kata Direktur Pelaksana WEF, Saadia Zahidi, dikutip dari CNBC, Rabu (3/5/2023).
Laporan itu berdasarkan survei terhadap 803 perusahaan yang mempekerjakan total 11,3 juta pekerja di 45 negara ekonomi berbeda di seluruh dunia.
Kekhawatiran tentang perubahan teknologi yang berdampak negatif pada pekerjaan telah berkembang, terutama sejak berkembangnya teknologi baru dari AI seperti ChatGPT. Teknologi itulah yang dikhawatirkan menjadi salah satu pendorong hilangnya pekerjaan terbesar.
"Kerugian terbesar diperkirakan terjadi pada peran administratif dan peran keamanan, pabrik, dan perdagangan tradisional. Didorong terutama oleh digitalisasi dan otomatisasi," kata laporan WEF.
Meski ada pekerjaan yang akan hilang, tetapi akan ada pekerjaan baru muncul di beberapa sektor. Beberapa sektor yang masih akan menumbuhkan lapangan kerja di antaranya sektor pendidikan, pertanian, dan kesehatan.
"Sebagian itu terjadi bukan karena ini adalah pekerjaan yang tidak aman, bergaji rendah, dan berketerampilan rendah di seluruh dunia. Ini adalah pekerjaan dengan keterampilan lebih tinggi, nilai tambah lebih tinggi yang dimungkinkan oleh teknologi di bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, "katanya.
AI digambarkan sebagai pendorong utama perpindahan algoritmik potensial pekerjaan WEF mengatakan hampir 75% perusahaan yang disurvei akan mengadopsi teknologi tersebut. Sekitar 50% perusahaan mengharapkan ada lapangan kerja baru dari AI, sementara 25% memperkirakan ada penurunan pekerjaan.
Faktor lain yang juga cenderung menyebabkan penurunan pekerjaan di tahun-tahun mendatang termasuk dampak dari pandemi Covid-19, kekurangan pasokan, dan krisis biaya hidup global.(dtf)