Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Didiy Mangunredjo sangat sadar dengan kebiasaannya banyak bicara alias cerewet. Hal tersebut pun diambilnya menjadi peluang untuk meraup pundi-pundi rupiah.
Alhasil, kini wanita berusia 32 tahun itu sukses menjadi MC kondang. Beberapa panggung besar pun sudah dipandunya.
"Karena semua wanita harus menghabiskan berapa ribu kata per hari, ada yang disalurkan, ada yang dipendam. Kalau gue hobinya disalurkan dan harus jadi duit, nggak mau rugi," kata Didiy Mangunredjo.
"Jadi gimana caranya bakat cerewet gue ini jadi duit dan bisa bertahan. Walaupun sebetulnya di dunia MC pun persaingannya ketat. Padahal gue percaya di dunia MC itu sesuai klien dan sesuai selera," lanjutnya.
Tidak mudah bagi pemilik akun Instagram @didiymangunredjo yang telah diikuti 16 ribu followers ini untuk meraih kesuksesan menjadi MC. Sebab di awal karier, ia sebenarnya berkeinginan jadi penyiar radio.
Sayangnya, harapan itu harus pupus. Lantaran Didiy Mangunredjo dianggap tak sesuai kriteria sebagai announcer.
"Awalnya gue daftar jadi penyiar Prambors. Tapi ternyata susah banget, karena lo harus benar-benar harus jadi anak gaul. Dan gue cuma lulus di 50 besar," ujarnya.
Jalan ninjanya akhirnya didapat setelah bergabung dalam sanggar milik Aditya Gumay.
"Dan gue coba lagi Sanggar Ananda yang (pernah diikuti) Olga tuh. Dan dari situ diajarin macam-macam seperti modeling MC dan lainnya," tuturnya.
"Dari situ gue belajar bahwa jadi MC itu bukan hanya pintar di atas panggung, tapi lo harus pakai rasa. Ketika gue di sana, gue belajar harus tulus memuji orang, kalau memang tidak perlu dipuji maka tidak usah," sambungnya.
Suksesnya menjadi pemandu acara membuat Didiy Mangunredjo dipercaya banyak klien. Rekomendasi dari klien yang sudah gunakan jasanya membuat ibu anak satu ini didapuk jadi MC kegiatan pemerintahan.
Walau sudah go international, tapi Didiy Mangunredjo masih tetap membumi. Kemampuannya memandu acara dengan bahasa asing tak membuatnya jemawa.
"Terus dari situ orang percaya gue, mungkin bisa jadi di pemerintah. Jadi gitu 12 tahun direkomendasikan dari mulut ke mulut hingga sampai sekarang," ujarnya.
"Biasanya gue MC full Inggris dan bilingual, kalau gue bisa dinego," lanjutnya.
Kendati demikian, ia pun tak mau menjadi kacang lupa kulitnya. Didiy Mangunredjo yang membuktikan kemampuan sebagai pemandu acara dari panggung 17 Agustus, kini masih melayani permintaan lingkungan untuk hibur warga.
"Jadi saat itu ada malam puncak (17 Agustus), pas gue MC sendiri 'agak garing nih'. Jadinya panggil orang dari Take Me Out pada saat itu gue bayar dia Rp 250 ribu untuk jadi partner gue agar penduduk jadi terhibur," tuturnya.
"Sekarang juga masih suka dimintain tolong sih. Ya, diambil sajalah," pungkasnya.
dtc