Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara perihal Indonesia yang belum membayar cost share untuk proyek jet tempur siluman yang dikembangkan oleh Korea Selatan dan Indonesia, KF-21 Boromae atau yang dikenal sebagai KFX-IFX. Prabowo mengatakan akan melakukan negosiasi ulang terkait hal itu.
"Ya itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka," kata Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).
Prabowo juga berjanji akan memenuhi komitmen Indonesia kepada Korea Selatan terkait iuran proyek KF-21 itu.
"Pokoknya kita akan penuhi komitmen-komitmen kita," ujarnya.
Saat ditanya apakah pembayaran cost share untuk proyek jet tempur siluman itu akan dianggarkan di tahun 2024, Prabowo kembali menegaskan bahwa Indonesia akan memenuhi komitmennya kepada Korea Selatan.
"Ya kita pokoknya kita penuhi komitmen kita kepada mereka," kata Prabowo.
Untuk diketahui, persoalan Indonesia yang belum membayar cost share untuk proyek KF-21 Boromae ini sudah berlangsung sejak 2020 lalu. Kala itu, Indonesia dilaporkan menunda pembayaran ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk iuran proyek pengembangan jet tempur dengan Korea Selatan (Korsel).
Indonesia bergabung dengan proyek KF-X itu dalam upaya pengadaan pesawat untuk angkatan udaranya dan untuk memajukan industri kedirgantaraan. Indonesia disebut setuju menanggung 20 persen dari biaya pengembangan proyek 8,8 triliun won (USD 7,3 miliar) atau sekitar 1,7 triliun won.
Tetapi Indonesia dilaporkan gagal membayar sekitar 500 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir Agustus. Meski begitu, pejabat Korsel mengatakan Indonesia sejauh ini telah membayar 227,2 miliar won. Dilaporkan alokasi anggaran proyek KF-X ini sekitar 270 miliar won dalam anggaran 2020. dtc