Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Padanglawas (Palas) mulai berangsur naik. Sebelumnya beberapa pekan terakhir harga TBS mengalami penurunan.
Hal itu diungkapkan Ibrahim (42) seorang petani kelapa sawit di Desa Bulu Soma, Kecamatan Barumun, Palas. Bulan lalu buah sawit miliknya dihargai toke sekitar Rp 1.720/kg, sekarang sudah naik menjadi Rp 1.820/kg.
"Sudah naik, sekitar Rp 100/kg, dibandingkan beberapa pekan yang lalu terus mengalami penurunan," ungkapnya kepada Medanbisnisdaily.com, Sabtu (1/6/2023).
Menurutnya, harga itu masih lebih rendah dari harga yang ditetapkan Disbun Sumut. Tapi harga tersebut sudah lebih baik daripada harga beberapa pekan yang lalu.
Sementara itu petani kelapa sawit yang lain Chairul Saputra Siregar (29) warga Desa Tanjung Baringin, Kecamatan Barumun, Palas, mengatakan, harga TBS berangsur naik, tetapi hasil panen menurun drastis.
"Masalahnya, disaat harga TBS beranjak naik, hasil panen malah menurun drastis," katanya.
Dia mengatakan, biasanya hasil dari kebunnya yang seluas 4 hektare, panen setiap dua pekan sekali biasa menghasilkan 2 ton, sekarang hanya 1 ton setiap panen.
"Sekarang hanya 1 ton setiap panen," katanya.
Dijelaskan Chairul, dia dan petani lainnya di desa tersebut mengeluhkan tingginya harga pupuk kimia. Mahalnya harga pupuk tersebut membuat mereka tidak sanggup merewat kebun mereka. Karena hal tersebut yang membuat hasil panen menurun drastis.
"Harga pupuk masih tinggi, seumpama hasil dari kebun sawit kita belikan ke pupuk, uang buat kedapur jadi tidak cukup," ungkapnya.