Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Karya Indonesia bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media kembali melaksanakan Lake Toba Traditional Music Festival 3.0. Kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi anak-anak muda untuk lebih mencintai budayanya. Hal itu disampaikan Direktur RKI Ojax Manalu, Selasa (25/7)2023)
Ojax menjelaskan, kali ini RKI mengangkat tema "Budaya Tradisi yang Menginspirasi Anak". Festival akan berlangsung di 2 tempat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Yakni 28-29 Juli 2023 di Lapangan SMP Negeri Raya dan 30 Juli 2023 di RPT Pantai Bebas Parapat.
"Lake Toba Traditional Music Festival adalah bagian dari Festival Musik Tradisional Indonesia yang bertujuan untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui seni musik. Acara ini merupakan gagasan Rumah Karya Indonesia yang melibatkan seniman dari empat puak di kawasan Danau Toba dalam menciptakan karya-karya yang melibatkan masyarakat dan mengangkat pengetahuan Geopark mengenai Danau Toba melalui seni musik," jelasnya.
Sejak dilaksanakan dua tahun yang lalu, sambung Ojax, Lake Toba Traditional Music Festival telah berhasil menghasilkan berbagai karya musik tradisional yang mengangkat idiom tradisi dari empat puak di kawasan Danau Toba. Pada tahun pertama, acara ini mengundang 12 komposer dari Indonesia Bagian Barat yang dipilih melalui proses kurasi. Pada tahun kedua, fokusnya adalah melibatkan masyarakat dalam penciptaan karya musik tradisi, mulai dari anak-anak muda hingga maestro musik tradisi.
Manager Program Lake Toba Traditional Music Festival 3.0 Audrin Manurung menambahkan, pada Lake Toba Traditional Music Festival 3.0 ini, acara akan mengadopsi konsep dari tahun pertama dan kedua.
“Fokusnya akan diberikan pada lagu tradisi lokal yang ditujukan khusus untuk anak-anak. Acara ini juga akan menampilkan musik tradisi dan film sebagai bentuk karya yang dihadirkan," ujarnya.
Audrin berharap agar kegiatan ini dapat melibatkan masyarakat secara lebih luas dan menggali potensi-potensi kebudayaan yang ada di kawasan Danau Toba.
Adapun kegiatan selama festival antara lain, diskusi bersama komposer, diskusi/talkshow antar seniman tradisi Sumatera Utara dan luar Sumatera Utara. Diskusi kebudayaan bersama narasumber yang berkompeten. Selanjutnya kunjungan ke desa adat/desa wisata, pertunjukan musik tradisi dari Sumatera Utara, khususnya dari kawasan Danau Toba serta
pertunjukan kolaborasi musisi nasional.
Audrin menjelaskan, kegiatan ini juga diisi beberapa sanggar, tim musik, dan band lokal seperti Sanggar Tortor Elak-elak, Sanggar Marilah, Sanggar Dihar Simalungun, Sanggar Inggou Nalaingian, Tim Musik KNPI, Punxgoaran, Eta Margondang dan grup musik lainnya.
Selama festival berlangsung, juga akan disajikan produk-produk UMKM lokal Kawasan Danau Toba dengan menghadirkan pasar geopark atau pasar warga.
"Kami mengundang seluruh masyarakat dan pecinta budaya tradisional untuk hadir dan merasakan pengalaman tak terlupakan dalam Lake Toba Traditional Music Festival 3.0,” tandas Audrin.