Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Status UNESCO Global Geopark (UGG) yang disandang Geopark Kaldera Toba (GKT) terancam dicabut setelah UNESCO, badan dunia PBB yang membidangi pendidikan dan kebudayaan itu memberikan lampu kuning terkait tidak seriusnya Badan Pengurus GKT menjalankan 6 rekomendasi yang sebelumnya diberikan.
Terkait kondisi tersebut, mantan pengurus Badan Pengurus Geopark Kaldera Toba ( BPGKT), Mangaliat Simarmata, menyarankan agar dilakukan restrukturisasi kepengurusan BPGKT. Pasalnya, banyak pengurus yang sekarang sudah tidak aktif dan beberapa mengundurkan diri.
Bahkan, papar Mangaliat Simarmata, Mangindar Simbolon yang menjabat sebagai Ketua Harian BPGKT sudah tidak aktif karena ditahan pihak Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara (Kejatisu) dalam kasus dugaan korupsi.
BACA JUGA: Gawat! Geopark Kaldera Toba Kena Kartu Kuning UNESCO, Status Geopark Global Terancam Dicabut
"Ketua hariannya Mangindar Simbolon sudah tersangka kasus korupsi dan sudah ditahan Kejaksaan Tinggi Sumut. Beberapa orang Badan Pengurus GKT-nya juga telah mengundurkan diri, yang tentu menunjukkan bahwa dari aspek manajemen pengelolaan ada masalah, tidak ada kekompakan badan pengurusnya," kata Mangaliat Simarmata dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9/2023).
Kata Mangaliat Simarmata, sudah 3 tahun lebih badan pengurus yang dipimpin Mangindar Simbolon tersebut faktanya di lapangan hampir tidak ada melakukan aktifitas yang berarti, terutama dalam menjalankan 6 rekomendasi UNESCO.
"Padahal sewaktu kami pengurusnya sudah meletakkan dasar-dasar penataan dan pengelolaannya sesuai dengan standat UNESCO, terutama dari aspek geodiversity, biodiversity, dan culturediversity dimana masyarakat lokal sebagai pelaku utamanya," paparnya.
Ia mengapresiasi UNESCO yang hanya memberi kartu kuning kepada Geopark Kaldera Toba dan memberikan kesempatan hingga 2 tahun ke depan untuk benar-benar menjalankan 6 rekomendasi.
Kata Mengaliat Simarmata, status UNESCO Global Geopark yang disandang Geopark Kaldera Toba (GKT ) merupakan perjuangan panjang. Status ini tentu sangat bersinergis dengan penetapan Kawasan Danau Toba (KDT) sebagai superprioritas pariwisata nasional yang bertaraf internasional.
"Menurut hemat saya, pembenahan GKT nya agar sesuai dengan standar UNESCO tidaklah sulit, karena sewaktu kepengurusan kami dengan kerja bersama-sama dengan Pemprosu , 7 Pemkab KDT, Kementerian Pariwisata, dan para stakeholder KDT sudah kami letakkan dasar-dasarnya dengan baik hanya bagaimana ditindaklajuti dengan terencana dan baik," ujarnya.
Peringatan keras dijatuhkan UNESCO kepada Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT). Badan dunia, PBB itu menilai BPGKT kurang serius untuk mengembangkan Geopark Kaldera Toba (GKT). Enam rekomendasi UNESCO tidak berjalan optimal.
Dengan kartu kuning itu, BPGKT dideadline melakukan perbaikan dalam dua tahun ini. Jika tidak, predikat GKT sebagai Geopark Global ataupun keanggotaan Kaldera Toba di UNESCO akan dicabut.
Berikut 6 Rekomendasi UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba