Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam rangka percepatan kenaikan jabatan fungsional dosen, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) menggelar workshop penulisan jurnal sebagai persyaratan usulan kepangkatan lektor kepala dan guru besar.
Pelaksanaan kegiatan merupakan kerja sama antara UISU dengan KUMMITE, sebuah perkumpulan menulis dan meneliti bagi pendidikan yang diinisiasi dosen-dosen di Medan.
Kegiatan yang berlangsung di ruangan Auditorium Pusat Administrasi UISU Jalanl Sisingamangaraja, Medan, Sabtu (30/9/2023), dibuka Wakil Rektor UISU Bidang Akademi dan Dakwah Islamiyah Prof Dr Marzuki SH MHum serta dihadiri Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Ir H Abdul Haris Nasution MT, Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Sistem Informasi Andang Suhendi SS MA serta dosen-dosen di lingkungan UISU.
Sementara, hadir sebagai narasumber Prof Rahmah Fithriani SS MHum PHD dan Dr Anna Riana Suryanti Tambunan MHum.
Prof Dr Marzuki SH MHum mewakili Rektor UISU Dr Safrida SE ME menjelaskan bahwa peningkatan jabatan fungsional dosen sangat berkaitan erat dengan pelaksanaan kewajiban tri dharma perguruan tinggi,
“Bahwa untuk mencapai jenjang jabatan lektor kepala, adanya persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk itu harus ada strategi untuk menghasilkan jurnal yang berbasis Scopus maupun Sinta,” jelasnya.
Sebab itu, pelaksanaan workshop ini merupakan peluang bagi dosen UISU untuk mengetahui dan memahami strategi memasukkan jurnal dalam rangka memenuhi persyaratan usulan lektor kepala dan guru besar.
BACA JUGA: UISU Tambah 2 Guru Besar dan 1 Lektor Kepala
Penerbit Jurnal Predator
Sementara itu, Dr Anna Rianna Suryanti Tambunan MHum mengingatkan bahwa saat ini banyak penerbit jurnal predator memangsa akademisi demi keuntungan finansial melalui biaya pemprosesan artikel, tanpa memenuhi standar penerbitan ilmiah.
Dikatakannya, bahwa cara menghindari jurnal bajakan dapat dilakukan dengan pemeriksaan atau penyelidikan terhadap call for paper yang diterima, melalui email.
“Mulailah dengan mencari jurnal tersebut di berbagai mesin pencari dan melalui forum online atau blog untuk mengetahui lebih lanjut, sehingga jurnal yang dibajak sering kali berisi makalah dengan kualitas rendah dengan banyak kesalahan ketik yang sering kali disalin dari jurnal yg lain. Sehingga kita perlu melatih diri kita untuk membedakan jurnal predator kloningan dan bajakan melalui situs yang ada,” katanya.
Sedangkan Prof Rahmah Fithriani SS MHum PhD menyampaikan yang namanya publikasi internasional terikat pada Formad IMRaD introduction atau pendahuluan, method, result and discussion.
Menurutnya, untuk memastikan bahwasannya jurnal itu jurnal yang bereputasi bisa dilihat dari indeksnya, jurnal yang bereputasi berada dalam data base yang bereputasi juga seperti scopus, sehingga dalam tulisan jurnal internasional hanya membutuhkan 5.000-7.000 kata standard untuk original riset.
“Sehingga standar internasional harus dimasukkan setiap pointnya ke dalam abstrak dengan menjelaskan konteks, tujuan dan metodelogi, lalu temuannya, dan selanjutnya menjelaskan latar belakang dan konteks penelitian dengan perkenalkan topik penelitian menjelaskan mengapa itu menjadi penting,”ujarnya.