Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Pemandian alam Siraisan yang terletak di Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Padang Lawas (Palas) yang dulunya asri, sungainya yang berasal dari bukit barisan, kini terusik karena adanya tambang emas ilegal.
Amatan di lokasi, tampak beberapa penambang emas ilegal beroperasi, seperti di hulu sungai dan juga hilir sungai. Dampaknya Air sungai yang biasanya sejuk kini berubah jadi keruh, begitu juga dengan bebatuan yang biasanya terbentuk indah alami oleh alam, kini terlihat berserakan disebabkan mesin Dongfeng para penambang.
Rudi Lubis (33), salah satu pengunjung dari Kota Medan mengaku sangat miris dan kecewa melihat kondisi pemandian alam Siraisan saat ini, sebabnya dulu terakhir kali ia berkunjung, Sungai Siraisan masih asri, berbanding terbalik dengan sekarang.
"Dulu terakhir kali berkunjung, sekitar 3 tahun yang lalu, Siraisan masih asri, airnya masih sangat menyegarkan, bahkan langsung bisa diminum, tapi sekarang jangankan untuk diminum, untuk mandi pun saya ragu," ujarnya, Senin (2/10/2023)
Rudi menjelaskan, kalau Siraisan itu salah satu ikon wisata di yang ada di Kabapaten Padang Lawas. Karena menurutnya, banyak orang di luar sana mengetahui Palas karena pemandian alam Siraisan.
"Kalau terus dibiarkan seperti ini, tidak lama lagi Siraisan ini akan hancur, sangat disayangkan, Siraisan ini salah satu ikon wisata di Palas, karena banyak diluar daerah sana yang mengenal Palas melalui pemandian alam siraisan," tegas Rudi.
Turunnya Omset Pedagang di Sekitar Siraisan
Salah satu pedagang makanan dan minuman di sekitar pemandian Siraisan yang enggan disebutkan namanya mengaku kalau omsetnya menurun drastis semenjak keberadaan tambang emas ilegal tersebut.
"Jauh menurun bang, sekitar 60% turunnya, biasanya kalau sabtu atau minggu pengunjung pasti ramai bang, wistawan daerah maupun luar daerah, sekarang ini sepi, semenjak keberadaan tambang emas ilegal ini," ucapnya
Selain airnya yang keruh, suara bising mesin dongfeng para penambang yang membuat pengunjung mengurungkan niatnya untuk kembali berkunjung.
"Dulu tujuan utama pengunjung berwisata ke Siraisan ingin melepas penat dengan mandi di sungai yang airnya sejuk dan jernih, sekarang airnya sudah keruh ditambah bising mesin dongfeng para penambang, gimana pengunjung mau datang lagi untuk melepas penat, yang ada malah tambah penat," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah bisa mencari solusi, agar Siraisan kembali seperti dulu lagi yang ramai dikunjungi wisatawan daerah maupun dari luar daerah. Siraisan yang airnya sejuk dan jernih yang terkenal sampai keluar daerah.