Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam rangka menggali dan mengangkat peristiwa sejarah lokal, Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar berencana akan membuat film sejarah berjudul "Peristiwa Berdarah di Siantar Hotel".
Film ini diadaptasi dari buku berjudul sama yang ditulis oleh Kusma Erizal Ginting. Peristiwa sejarah dengan latar belakang masa awal-awal kemerdekaan RI ini, akan diproduksi dalam waktu dekat oleh RKI Docs.
Dalam penjelasannya, Kusma Erizal mengatakan, buku itu ditulisnya pada 1992 berdasarkan wawancara dengan sejumlah pelaku dan saksi sejarah yang terlibat di peristiwa itu.
Dipaparkannya, peristiwa sejarah itu merupakan masa transisi antara penjajahan Jepang di Siantar dengan kembalinya Belanda menjajah kota ini.
Kisah sejarah itu bermula dari kekalahan Jepang di Perang Dunia ke-2 yang disusul dengan pembacaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tetapi informasi Kemerdekaan Republik Indonesia sengaja ditutupi, karena Jepang belum ikhlas menerima kekalahannya.
"Kurang lebih sebulan, setelah pembacaan proklamasi kemerdekaan RI, barulah masyarakat mendapatkan informasi itu," kata Erizal saat berdiskusi dengan tim kreatif dari RKI Docs di Kantor Dekranasda, Pematang Siantar, Rabu (11/10/2023)
Masih menurut Erizal, dalam buku yang ditulisnya itu, banyak fase yang ia uraikan sesuai dengan informasi yang ia dapat dari pelaku dan saksi sejarah.
Misalnya transisi Jepang dan kembalinya Belanda menguasai Siantar. Kemudian kericuhan dengan masyarakat etnis Cina.
"Sebagian jejak peristiwa sejarah itu masih ada tertinggal, tetapi sebagian lagi memang sudah tidak ada. Harapannya dengan difilmkannya peristiwa sejarah ini akan menjadi dokumentasi penting bagi generasi selanjutnya yang didesain secara sinematografis," kata Erizal.
Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani yang ikut dalam diskusi itu, mengaku sangat mendukung pembuatan film sejarah itu.
Menurut Susanti, peristiwa sejarah lokal sangat penting untuk digali sebagai media pembelajaran bagi generasi mendatang
"Tentunya kami sangat mengapresiasi usaha ini, karena merupakan kerja-kerja yang sejalan dengan visi misi Pemko Pematang Siantar. Semaksimal mungkin Pemko Pematang Siantar akan mendukung kerja-kerja kreatif ini," tegas Susanti.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Pematang Siantar, Hamzah F Damanik, menambahkan, film ini nantinya akan menjadi bahan untuk pembelajaran bagi anak-anak sekolah dengan mahasiswa.
"Dengan digubah dalam bentuk film, harapannya minat untuk mengetahui sejarah lokal oleh generasi muda akan lebih tinggi," kata Hamzah
Sutradara film Ori Semloko didampingi penulis scrif Jones Gultom dan Pimpinan Produksi Ojak Manalu, Sri Rezeki Ginting, Ertina Sinaga, menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan final scrift. Sejauh ini, bahan sudah mencapai 80 persen.
"Kedatangan tim hari ini, selain untuk berdiskusi langsung dengan penulis buku, juga untuk melihat lokasi-lokasi yang terkait dalam peristiwa itu. Kami ingin memastikan nantinya film ini, dapat mengeksplorasi peristiwa sejarah itu, sebagaimana yang ditulis dalam buku," kata Ori.