Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di era teknologi digitalisasi saat ini, seseorang kerap terbebani tugas yang memakan waktu lama di depan gadget, seperti laptop, tablet dan personal computer (PC)
Ternyata ada dampak buruk yang mengintai saat melakukan aktifitas kerja yang lama dan tanpa gerak, apalagi ditambah dengan penggunaan tas berat di samping bagi kebanyakan para wanita.
Terhadap situasi itu, diminta agar jangan pernah meremehkannya. Sebab frozen shoulder akan mengintai dan membuat tidak nyaman saat mengalaminya.
Apakah frozen shoulder dan bagaimana solusi menghindarinya?. Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Dr dr Ridha Dharmajaya menjelaskannya, Jumat (13/10/2023).
Prof Ridha, Guru besar Fakultas Kedokteran USU itu menerangkan frozen shoulder adalah nyeri dan kaku pada daerah bahu yang membuat penderitas sulit menggerakkan sendi-sendi bahu dan lengan atasnya.
"Walaupun ini juga sering bercampur dengan problem-problem daerah pada syaraf leher," terang Prof Ridha.
Sebagai seorang spesialis bedah syaraf, Prof Ridha pun memberikan solusi agar bagi orang yang memiliki aktifitas padat menggunakan gadget tidak terkena frozen shoulder. "Ketika bekerja pastikan posisi gadget tetap dengan posisi terbaiknya," ujar Prof Ridha.
Posisi yang terbaik dimaksudkan oleh Prof Ridha, yakni pertama mata sejajar dengan puncak layar laptop atau tablet maupun PC. Kedua tangan tidak menggantung dan dalam posisi yang pas duduknya untuk bekerja. Sebab jika menggantung, akan membuat beban pada shoulder atau bahu.
Ketiga lakukan stretching setiap satu jam beraktifitas di depan gadget. Adapun stretching bisa dilakukan selama 5 hingga 10 menit. Keempat lakukan olahraga yang rutin. "Insya Allah itu bisa menghilangkan kemungkinan kita bisa terkena frozen shoulder," terang Prof Ridha.