Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pembukaan Tao Silalahi Arts Festival (TSAF) ke-8 tahun 2023, yang berlangsung di Desa Paropo, Silalahi, Sumatera Utara (Sumut) Jumat (1/11/2023) ditandai dengan ritus pembuka atau ritual hahomion. Ritus ini sebagai penghormatan mendalam kepada leluhur terhadap warisan yang harus dijaga warga sekitar Pulo Silalahi. TSAF ke-8 sendiri berlangsung 1-3 Desember 2023.
"Tentunya kami melakukan ritual pembuka sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan yang harus dijaga di Pulo Silalahi ini. Ritual hahomion menjadi sebuah ritual keharmonisan antara tradisi kuno dan nuasa seni modern," kata Direktur Festival TSAF ke-8 Hermanto Situngkir
Dalam TSAF 8 ini yang bertema "Ketahanan Pangan ” ini, jelas Hermanto, ritual hamomion diharapkan bisa menjadi tonggak penggarapan masyarakat sekitar khususnya warga yang tinggal di polu untuk dapat berbicara kepada leluhur agar tanaman yang dihasilkan menjadi bagus, terjaga, terbebas dari hama dan hasil panen yang melimpah.
Ritual hahomion kali ini dipandu oleh para tetuah adat yang tinggal di Pulo Silalahi dan didampingi bersama panitia yang berasal dari RKI. Ritual ini juga menjadi rangkaian konsisten yang harus dilakukan panitia dalam pembukaan TSAF setiap tahunnya.
"Kita harus memulai rangkaian acara TSAF ke-8 tahun 2023 dengan membuka secara adat. Agar bukan hanya warga setempat yang menghargai istiadat akan tetapi harapannya para pejalan dan khalayak ramai dapat tetap menghargai tradisi dan adat istiadat yang ada di pulo silalahi ini," ujar Hermanto
Pengunjung hari pertama, TSAF ke-8 begitu ramai terbendung dengan kedatangan para peserta yang mulai meramaikan suasana dengan euphoria camping yang memikat. Festival seni yang sedang berlangsung ini telah mengundang semangat kebersamaan dalam membangun tenda-tenda di sekitar Pulo Silalahi, menciptakan suasana yang hangat dan akrab di
"Selain menyajikan beragam atraksi seni yang memukau, TASF ke-8 juga mempersembahkan sebuah kesempatan emas untuk generasi muda melalui workshop dengan tema pengenalan ketahanan pangan. Workshop ini dirancang khusus untuk pelajar sekitar dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya ketahanan pangan dalam kehidupan sehari-hari," kata Hermanto
Selain itu, jelas Hermanto, TASF ke-8 kali ini juga mengadakan lomba menggambar, mewarnai serta fashion show. Festival juga dimeriahkan sanggar-sangar lokal dan grup musik seperti. Tridenewart, Simanarbolon, Aek Nauli, Sanggar Tari Nabolak, Petrichor Band, Sanggar Tari Jojo Dancer dan Merkunjo band. Tao Silalahi Art Festival #8 didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Dirjen Kebudayaan Direktorat Pengembangan Pemanfaatan Kebudayaan.