Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily. com-Medan. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara melalui Dewan Kehormatan Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (DKP PWI) Sumut, menggelar Pelatihan Jurnalistik Penguatan Etika Profesi Mewujudkan Jurnalisme Berkualitas, di Hotel Grand Ina Medan, Senin (11/12/2023).
Pelatihan yang dikhususkan pada pengurus PWI kabupaten/kota awalnya untuk menularkan pemahaman terkait etika profesi dan hal-hal yang harus dihindari jurnalis.
Asisten Administrasi Umum Setda Provsu Lis Andayani Siregar mewakili Pj Gubernur Sumut menyebutkan, wartawan atau jurnalis merupakan warga terdepan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui tugas jurnalistik. Oleh karena itu dibutuhkan karya jurnalistik yang berkualitas.
Menurutnya, bahwa jurnalis tidak bisa berdiri sendiri, tapi semua pihak termasuk pemerintah dengan media harus saling bersinergi dalam menyampaikan informasi melalui berita-berita yang akurat, dan beretika.
Dia berharap wartawan tidak membuat informasi hoax atau berita propaganda yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Apalagi di tahun politik, pemilu 2024.
Dia juga mengajak media untuk meningkatkan indeks kemerdekaan pers khususnya di Sumatera Utara.
Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik mengatakan, bahwa etika pers sangat penting bagi wartawan dan harus ditaati dan dilaksanakan. Karena itu PWI Sumut terus berupaya meningkatkan kualitas melalui pelatihan termasuk Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Hingga saat ini, kata Farianda, PWI Sumut sudah melaksanakan kegiatan UKW lima kali dan dua kali lagi akan disusul pelaksanaannya. "Begitulah pentingnya UKW bagi wartawan, " Katanya.
Menurutnya, sehebat apapun wartawan jika tidak beretika, tidak ada gunanya. Untuk itu, PWI selalu menanamkan kepada wartawan bahwa etika profesi jurnalis sangat penting. "Etika itu mahkota bagi profesi wartawan harus dilakukan," tambahnya.
Ketua DK PWI Pusat Sasongko Tedjo mengapresiasi DKP PWI Sumut, karena yang pertama di Indonesia melakukan kegiatan setelah Kongres PWI Bandung, ini menunjukkan orang-orang Sumut memiliki kreativitas cukup baik.
"Di sini terlihat dari tokoh-tokoh PWI cukup banyak berasal dari Sumut. Seperti CH P Bangun saat ini menjabat Ketua PWI Pusat menggantikan Atal S Depari yang juga berasal dari Sumut, " katanya.
Sasongko juga menyebutkan, pers saat ini sedang tidak baik-baik saja, karena target mencapai audiensi (pembeli dan pembaca) menurun, sehingga secara otomatis akan mempengaruhi produsen media, khususnya surat kabar tidak baik-baik saja.
"Jika etika jurnalis dilakukan, wartawan tidak perlu kuatir adanya hambatan dan larangan kebebasan pers dan insha Allah aman semua," katanya.
Sebelumnya Ketua DKP PWI Sumut Drs Muhammad Syahrir M I Kom melaporkan bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik bertemakan penguatan etika profesi mewujudkan jurnalistik berkualitas diikuti sekira 100 peserta dari pengurus PWI Sumut, mahasiswa dan unsur intelektual perguruan tinggi.
Selain peningkatan kualitas, katanya, PWI Sumut melalui DKP selaku punggawa etik para anggotanya, berkewajiban mensosialisasikan sekaligus memberi pemahaman terhadap regulasi dan aturan di PWI melalui Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Kode Prilaku Wartawan (KPW) serta Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD-PRT) PWI yang baru disahkan dalam Kongres PWI Bandung tahun 2023.
Dia berharap kepada peserta hari ini dapat meneruskan pemahaman kode etik jurnalistik dan juga PD-PRT kepada jajarannya di daerah.
"Di balik keterbatasan maka, pengurus PWI di daerah hasil dari kegiatan ini ditindaklanjuti, disampaikan kepada wartawan PWI di daerah masing-masing, " katanya.
Syahrir menyebutkan bahwa DKP menghadirkan beberapa narasumber, seperti Ketua DK PWI Pusat Sasongko Tedjo dan Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers, Paulus Tri Agung Kristanto (Wapemred Harian Kompas) untuk membahas perkembangan pers nasional sekaligus hal-hal yang terkait dengan KEJ, KPW dan PD-PRT.