Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinsisdaily.com-Tanah Karo. Dalam rangka tugas-tugas kemanusiaan dan rasa solidaitas pendampingan anak-anak penyandang kanker, Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia gelar piknik edukatif. Acara dilaksanakan di Mikie Funland, Mikie Holiday, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Selasa (26/12/202).
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan mental dan semangat anak pengidap kanker beserta keluarga khusus orang tua penderita agar dapat sembuh.
Hingga akhir tahun ini, di Sumatra Utara tercatat 4 orang anak usia dini hingga 17 tahun penderita kanker didampingi Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia.
"Yang dipilih tim asesmen tim sosial kita bagi anak penderita kanker adalah keluarga menengah ke bawah. Ada juga yang mendaftar," ujar Lani, PR Yayasan Pita Kuning Indonesia kepada medanbisnisdaily.com di Mikie Funland, Mikie Holiday, Berastagi.
Sejauh ini, papar Lani, wanita asal Solo yang berdomisili di Jakarta itu, di Medan, baru 1 orang relawan atau disebut dengan social service officer (SSO) di Yayasan Pita Kuning, dia adalah Nurul.
Sekarang Yayasan Pita Kuning Indonesia bergiat di 4 wilayah. Pusat di Jakarta, dan cabang berada di Yogyakarta, Bali, dan Medan.
"Cabang Medan menangani 4 orang anak. Mereka mayoritas kanker leukemia. Sejauh ini penyebab belum teridentifikasi medis. Kita harapkan mereka yang didampingi sembuh. Dari data Kemenkes sekitar 11.000 anak yang tercatat terkena kanker tahun ini," ujar Lani.
Saat ditanya, di Indonesia persentase kesembuhan kanker anak, Lani berkata sekitar di bawah 30 persen. Sementara di luar negeri mencapai 80-90 persen.
Data ini merujuk deteksi awal dan teknologi medis. Terkait itu, orang tua diimbau agar tidak gegabah.
Ketua Yayasan Pita Kuning Indonesia, Raka, menambahkan, tahun depan, 2024 pihaknya akan meningakatkan progres relawan (Yellow Academy). Dengan hadirnya flatform web site di luar manajemen dapat mengidentifikasi awal kanker anak.
"Kami hanya ingin anak-anak ini sembuh. Pendampingan edukasi psikologis, pendidikan, dan lainnya tetap kita jalin, termasuk mental orang tua mereka. Semoga obat kanker ini segera ditemukan pihak medis," harap Raka.