Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.Yulidar Bugis, Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumatera Utara mengaku terkejut dengan adanya dorongan untuk maju sebagai calon Wakil Wali Kota di Pilkada Medan yang digaungkan oleh relawan yang berasal dari pemuda millenial, Gen Z (Genzi) dan Emak-emak di Kota Medan.
Berbicara kepada medanbisnisdaily.com, Rabu ( 7/5/2024), Yulidar Bugis mengatakan bahwa suara rakyat bukan hanya sebuah aspirasi, melainkan suara Tuhan yang harus didengarkan.
" Jujur, saya awalnya sempat bertanya-tanya siapa yang mengambilkan formulir untuk saya maju sebagai calon wakil wali kota ke sejumlah partai. Meskipun begitu, suara yang dinilainya sebagai aspirasi masyarakat patut didengar karena suara rakyat adalah suara Tuhan. Bismillah...., "katanya.
Yuli begitu panggilan akrab Yulidar Bugis, bilang pentingnya mendengarkan dan merespons keinginan serta harapan masyarakat dalam proses pemilihan pemimpin, bahwa kekuatan suara rakyat memiliki nilai yang sangat tinggi dalam demokrasi terutama di Pilkada Medan.
Dan secara pribadi, Yuli tak menampik jika memiliki keinginan untuk maju di Pilkada Medan.
Sebab, kata Ketua Forum Silaturahmi Ummi Muslimah Indonesia (Fahmi Ummi) Sumut itu bahwa dorongan untuk tampil di Pilkada Medan bukan hanya pada saat ini saja. Tapi sudah sejak Pilkada 2020 lalu.
"Saya takut terus terang, bukan apa kalau yang yang bisa bicara saya mampu atau tidak, itu yang pertama Tuhan, yang kedua rakyat, suara rakyat itu kan suara Tuhan," tegas ibu 3 anak ini.
Di samping itu, perempuan kelahiran 1973 itu juga menyebutkan dirinya tidak memiliki uang sehingga enggan sekaligus tidak mungkin melakukan kampanye untuk mempromosikan dirinya, kecuali rakyat yang mengampanyekan dirinya secara jujur dan adil.
Pada kesempatan tersebut, dia juga menegaskan berkali-kali bahwa jabatan yang ditawarkan kepadanya memiliki tanggung jawab dan risiko yang besar sehingga pihaknya belum berani memberikan jawaban iya atau tidak sejauh ini.
" Cost Pilkada itu kan besar kali kan dek. Kalau ditanya apakah mau ikut (Pilkada), saya pribadi mau ikut karena saya mau bermanfaat lebih besar buat masyarakat Medan. Tapi, sekali lagi, saya belum berani bilang iya atau tidak untuk maju. Tapi, jika Allah nantinya berkehendak saya harus maju. Ya, akan saya jalankan apa yang jadi kehendak Allah itu, "katanya.
Disinggung apakah akan mengembalikan berkas dan mendaftar ke partai - partai yang telah diambil oleh para relawan. Yuli, menjawab akan dengarkan aspirasi itu.
"InsyaAllah. Dan Bismillah, saya akan dengarkan aspirasi masyarakat itu," tandasnya.
Sebelumnya dukungan kepada Pengusaha Yulidar Bugis, Relawan yang datang dari kelompok Pemuda Millenial, Gen Z (Genzi) serta Emak-emak di Kota Medan mengambil formulir pendaftaran maju calon Wakil Wali Kota ke empat partai.
Aksi spontanitas ini merupakan wujud dukungan dari para relawan supaya Yulidar Bugis bisa maju menjadi Wakil Wali Kota pada Pilkada Medan yang digelar 27 November 2024 nanti.
Koordinator Relawan Yulidar Bugis, Ubay
menjelaskan, pengambilan formulir ke sejumlah partai merupakan aksi spontanitas bentuk dukungan kepada Yulidar Bugis.
Aksi para relawan yang datang dari pemuda millenial, Genzi dan Emak-emak yang ada di Kota Medan, kata Ubay, karena mereka ingin Yulidar Bugis yang merupakan Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumut dan Ketua Forum Silaturahmi Ummi Muslimah Indonesia (Fahmi Ummi) Sumut menjadi wali kota serta bisa berkontribusi lebih dalam membangun Kota Medan lebih baik bagi masyarakatnya.
Setidaknya, ada 4 partai yang sudah tim relawan datangi untuk ambil formulir calon wakil wali kota bagi Yulidar Bugis.
Keenpat partai itu yakni, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem.