Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemerintah Kabupaten Karo, Langkat dan Dairi, menandatangani kesepakatan kerjasama antardaerah (KAD) dalam rangka pengendalian inflasi komoditas pangan.
Tujuannya untuk saling memenuhi kebutuhan bahan pokok, termasuk menjaga harga yang ekonomis. Ada tiga bahan pokok yang dikerjasamakan, antara lain cabai merah, ikan beku dan telur ayam ras.
Bupati Karo Cory Sebayang, Pj Bupati Dairi Charles Bantjin dan Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimi menandatangani kerjasama itu, disaksikan Pj Gubernur Sumut, Hassanudin di Ruang Rapat 2 Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Senin (13/5/2024).
Pj Gubsu Hassanudin mengapresiasi penandatanganan kerjasama pengendalian inflasi itu. "KAD merupakan inovasi yang sangat baik. KAD merupakan upaya kita bersama pengendalian inflasi di daerah masing masing," kata Pj Gubsu Hassanudin.
Ia mengatakan pengendalian inflasi di Sumut memerlukan upaya keras. Sebab kepentingan petani dan konsumen dalam konteks bahan pokok, harus dipikirkan.
Pj Gubsu Hassanudin mencontohkan Singapura, yang hanya memikirkan bagaimana menekan harga. Beda dengan Indonesia, yang juga harus memikirkan kepentingan petani dan masyarakat konsumen juga.
"Petani dan konsumen ini harus kita pikirkan juga, oleh sebab itu, kita memerlukan upaya keras dan ekstra, inilah peran kita pemerintah dalam menerjemahkan keinginan masyarakat tersebut," kata Hassanudin.
Selain KAD, Hassanudin juga menyampaikan beberapa upaya lain terkait pengendalian inflasi pada Bupati Karo Cory Sebayang, Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimi, dan Pj Bupati Dairi Charles Bantjin.
Pj Gubsu Hassanudin menyoroti mengenai pentingnya daerah memiliki cold storage besar untuk menampung hasil pertanian dan perkebunan rakyat.
"Ke depan kita perlu cold storage, untuk itu kita siapkan listrik dan sebagainya, kalau ada cold storage, saat panen melimpah bisa kita tampung dan buat produk turunannya," ujar Hassanudin.
Hassanudin juga meminta para kepala daerah yang hadir, untuk terus mencermati arahan-arahan dari Pemerintah Pusat yang disampaikan setiap minggu. Dengan mencermati, para kepala daerah nantinya bisa mendiagnosa permasalahan yang terjadi, khususnya terkait inflasi.
"Jika kita tahu diagnosanya, kita tahu bagaimana terapinya, harus pas terapi kita itu, sehingga misalnya kita membuat operasi pasar tidak sembarangan, termasuk juga memberikan subsidi pada angkutan," kata Hassanudin.
Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimi mengharapkan, penandatanganan kesepakatan KAD tersebut tidak hanya sebatas seremonial belaka. Melainkan aksi nyata dalam mengendalikan harga bahan pokok di tengah masyarakat.
Dikatakan Faisal, kerja sama tersebut tidak hanya antara pemerintah kabupaten saja. Penandatanganan tersebut juga dilakukan antara pedagang komoditas. "Kerjasama ini juga menguntungkan antarpedagang," ujar Faisal.
Sementara itu, Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Suharman Tabrani mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi di wilayahnya masing-masing. Bank Indonesia pun memperkirakan inflasi Sumut akan berada pada sekitar angka 2,5% (year on year). Oleh sebab itu, upaya-upaya seperti KAD sangat diperlukan.
"Kami apresiasi upaya yang dilakukan ini yaitu KAD di Langkat, Dairi dan Karo, ini sangat penting perannya mendukung pengendalian inflasi pangan, pellaksanaan KAD ini komitmen kita untuk mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi di Sumut," kata Suharman.
Hadir mendampingi Pj Gubsu Hassanudin, di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, Kepala Biro Perekonomian Poppy Marulita Hutagalung, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Inspektur Daerah Lasro Marbun, dan Kadis Perkebunan dan Peternakan MZakir Syarif Daulay.