Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada Juni 2024, Sumatra Utara (Sumut) mengalami deflasi sebesar 0,33%. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi pada Juni 2024, antara lain daging ayam ras, tomat, bawang merah, sawi hijau, kangkung, bayam, cabai merah, bawang putih, ikan lele, minyak goreng, ikan asin teri, kacang panjang, udang basah, angkutan udara, ayam hidup, telur ayam ras, jeruk, sabun cuci batangan, ikan kembung/gembung, dan bahan bakar rumah tangga.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi mtm, yakni ikan tongkol/ambu-ambu, ikan dencis, cabai rawit, beras, ikan nila, kentang, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai hijau, wortel, jengkol, emas perhiasan, semangka, mobil, sawi putih, kol putih/kubis, ketimun, terong, brokoli, Sigaret Putih Mesin (SPM), dan shampo.
Statistisi Ahli Utama pada Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), Misfaruddin, mengatakan, pada Juni 2024 inflasi year on year (yoy) Provinsi Sumut tercatat sebesar 3,35% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,75.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan sebesar 4,13% dengan IHK sebesar 107,78 dan terendah terjadi di Kota Pematangsiantar sebesar 2,89% dengan IHK sebesar 106,95," katanya, Senin (1/7/2024).
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,15%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,30%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,72%; kelompok kesehatan sebesar 1,79% dan kelompok transportasi sebesar 1,23%.
"Kemudian kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,55%, kelompok pendidikan sebesar 1,54%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,27%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,36%," jelas Misfaruddin.