Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sibolga, Rita Masyita Ridwan mengatakan, pihaknya baru saja menggelar Forum Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Implementasi Pesiar Tingkat Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Rabu (24/7/2024).
“Hal ini sebagai upaya dalam peningkatan rekrutmen peserta dalam mendorong capaian 98% Universal Health Coverage (UHC) di Tapanuli Tengah,” kata Rita Masyita Ridwan dalam pers rilis diterima medanbisnisdaily.com, Kamis (24/7/2024).
Rita Masyita Ridwan menyampaikan, dibutuhkan upaya upaya kolaborasi bersama dan kerja sama yang intens antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah memastikan warga mendapatkan jaminan kesehatan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah atas dukungan aktif kepada Program JKN, khususnya program pesiar. Penunjukan agen pesiar tentunya akan sangat membantu kami dalam penyelenggaraan Program JKN ini,” kata Rita Masyita Ridwan.
Program ini untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), perlu melibatkan perangkat daerah setempat guna mencapai target minimal 98% penduduk sebagai peserta JKN.
“Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan, dan mewujudkan layanan kesehatan hingga ke pelosok desa,” kata Rita Masyita Ridwan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan angka keaktifan peserta dan retensi capaian UHC serta menjalin komunikasi dan koordinasi secara intensif dengan berbagai pihak pemangku kepentingan.
Hadir di kegiatan tersebut, Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdakab Tapteng, Erman Syahrin Lubis, Kepala BPKAD Tapteng, Basiri Nasution, dan OPD terkait sebagai undangan, para petugas Pesiar dan BPJS Kesehatan.
Rita Masyita Ridwan menjelaskan, Pesiar merupakan suatu kegiatan sosial marketing terencana dalam rangka rekrutmen peserta dan meningkatkan keaktifan peserta JKN yang dilakukan pihak ketiga yang ditugaskan atas rekomendasi perangkat daerah terkait.
Program ini melibatkan pemetaan dan rekrutmen calon peserta JKN di setiap desa dan kelurahan. Tujuannya untuk mencapai minimal 98% penduduk menjadi peserta JKN sesuai dengan RPJMN Tahun 2024.
Agen Pesiar akan melakukan upaya pemetaan data potensi masyarakat desa yang belum terlindungi JKN. Menyisir masyarakat rentan (masyarakat miskin/korban PHK/masyarakat stunting/ibu hamil) dan lainnya yang belum masuk dalam kepesertaan JKN.
Kemudian, menyisir masyarakat pekerja sektor formal yang belum didaftarkan pemberi kerja ke Program JKN. Melakukan sosialiasi dan advokasi masyarakat desa terkait kepesertaan JKN. Hingga memastikan masyarakat desa non JKN menjadi peserta JKN agar tercipta desa UHC - Desa Sehat Sejahtera.
Agen Pesiar yang ditunjuk oleh pemerintah desa berperan dalam mengadvokasi dan mendaftarkan penduduk sebagai peserta JKN.
Agen pesiar juga melakukan pemetaan penduduk di wilayahnya untuk mengidentifikasi calon peserta JKN yang belum terdaftar atau yang sudah tidak aktif.
Data yang dipetakan meliputi informasi tentang usia, pekerjaan, dan status kepesertaan sebelumnya. Agen pesiar juga berperan sebagai advokat jaminan kesehatan. Mereka mengedukasi penduduk tentang manfaat menjadi peserta JKN dan hak serta kewajiban yang terkait.
Upaya advokasi melibatkan kunjungan door-to-door ke rumah penduduk. Setelah berhasil meyakinkan penduduk, agen pesiar mendaftarkan mereka sebagai peserta JKN.
Proses registrasi melibatkan pengisian formulir dan verifikasi data. Agen pesiar memantau keaktifan peserta yang telah terdaftar. Mereka juga bertanggung jawab untuk melaporkan hasil kegiatan ke pihak terkait.
Terdapat 5 desa di Tapteng yang akan menjadi sasaran dalam upaya peningkatan program Pesiar yaitu, Desa Mela I, Desa Sigiringgiring, Desa Unte Mungkur II, Desa Sait Kalangan II, dan Desa Aek Garut.
Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdakab Tapteng, Erman Syahrin Lubis, berharap upaya peningkatan di 5 desa tersebut berjalan dengan baik, sehingga bisa menjadi rujukan dan contoh bagi desa lain di Kabupaten Tapanuli Tengah
“Kita tentu berharap upaya peningkatan di 5 desa ini bisa berjalan dengan baik, kita bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk memperluas dan meningkatkan partisipasi peserta JKN, hingga di tingkat desa dan kelurahan, sehingga nanti bisa menjadi rujukan bagi desa-desa lain,” katanya.