Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Batubara. Masyarakat di Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara meminta peran aktif dan kepedulian dari pemerintah setempat merenovasi Istana Lima Laras, sebagai salah satu situs sejarah kerajaan Melayu di Provinsi Sumut.
Pasalnya, saat ini, kondisi dan keadaan bangunan Istana Lima Laras tersebut sangat memprihatinkan. Di beberapa sudut bangunan istana terlihat material kayu yang mendominasi bangunan bersejarah tersebut sudah terlihat lapuk dan usang.
Azhar, salah satu keluarga istana, Jumat (30/6/2017), menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan tidak mau melakukan perawatan atau renovasi atas bangunan Istana tersebut.
"Abang lihat sendirilah kondisi istananya. Tangga berputar sudah tidak bisa digunakan untuk naik ke lantai yang di atas, karena sebagian besar anak tangganya sudah lapuk dan patah," ujarnya.
Disebutkannya, sudah banyak pihak yang mengaku utusan pemerintah datang ke istana, bertanya-tanya dan menjanjikan akan memperbaiki bangunan. Tapi, sampai saat ini istana belum juga direvonasi.
"Banyak kali kayu dan papan dinding yang terlepas dan tercabut. Untuk mengumpulkan biaya perawatan bangunan istana, kami mengutip biaya dari masyarakat yang datang berkunjung. Uangnya dibuat untuk beli paku, bayar rekening listrik dan kebersihan istana," akunya.
Setiap tahunnya, lanjut Azhar, banyak masyarakat lokal maupun dari luar daerah yang datang berkunjung ke istana untuk melihat-lihat kondisi dan keadaan situs bersejarah tersebut. Juga, di hari-hari biasa tetap ada masyarakat yang berkunjung ke istana itu.
"Biaya masuk istana Rp 2.000/orang. Pada musim lebaran ini, dalam sehari bisa terkumpul dana hingga Rp 500.000/hari. Pada hari biasa, terkandang terkumpul Rp 50.000 sampai Rp 100.000. Lihat-lihat banyaknya pengunjung," terangnya.