Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, ikut buka suara soal penggerebekan gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU) di Bekasi, Kamis pekan lalu (20/7/2017). Khofifah sudah meminta penjelasan ke Perum Bulog soal jenis beras yang diperoleh dari hasil penggerebekan itu beras sejahtera (rastra) atau bukan.
Lantas, apakah beras di gudang milik PT IBU adalah rastra?
"Bukan, saya sudah konfirmasi ke direksi Bulog. Kalau dia diambil dr gudang Bulog saya bisa pastikan itu rastra, tapi kalau dibeli di petani sangat mungkin IR 64 yang dapat subsidi pupuk dan subsidi benih," tutur Khofifah saat ditemui di DPR, Senin (24/7/2017).
Khofifah menjelaskan, rastra merupakan kualitas medium. Tapi, beras kualitas medium belum tentu rastra selama tidak masuk atau diambil di gudang Bulog.
"Jadi yang disebut rastra itu yang masuk di gudang Bulog. Masuk pada CBP (Cadangan Beras Pemerintah) tapi kalau itu diserap dari petani maka ini IR 64, kategori yang disubsidi pupuknya, disubsidi benihnya," terang Khofifah.
Beras sejahtera sebelumnya disebut beras miskin. Beras ini hanya untuk masyarakat miskin dan dipasok Perum Bulog.
Ia menambahkan, peristiwa penggerebekan itu sebenarnya bisa menjadi dasar untuk menentukan berapa persen beras yang dapat subsidi benih maupun pupuk harus diserap Bulog. Sebab, sampai sekarang belum ada aturannya.
Khofifah juga sudah menyampaikan hal tersebut ke Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
"Nah dari temuan ini ada hikmah untuk bisa disiapkan regulasinya. Artinya kalau ada padi yang disubsidi pupuknya, disubsidi benihnya, harus masuk CBP. Belum ada regulasi berapa persen harus diserap Bulog. Saya sudah sampaikan ke Pak Mentan siapkan regulasi seperti itu," tutur Khofifah. (dtf)