Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com.Medan- Sempat menjadi primadona bagi masyarakat Medan di era 90-an, Medan Mal masih bertahan dan menjadi salah satu pilihan di tengah maraknya pertumbuhan mal atau plaza baru yang lebih modern.
"Medan Mal dibuka tahun 1995, 22 tahun sudah dan kita tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi pertumbuhan plaza atau mall yang ada di Medan. Kita sudah punya pelanggan tersendiri, jadi tak ada yang perlu ditakutkan. Setiap mall punya segmen yang berbeda-beda," ungkap Irfan Sahari, Kepala Humas Medan Mal saat ditemui di medanbisnisdaily.com, Selasa (22/08/2017).
Isfan mengatakan Medan Mal masih digandrungi oleh anak muda untuk berbelanja dan menghabiskan waktu di oulet-outlet yang menyediakan makanan siap saji. “Medal Mall bukanlah mall yang ketinggalan zaman,” ujarnya.
Menurut Irfan, fasilitas yang ada di Medan Mall tak terlalu berbeda dengan mall lain yang ada di Kota Medan. Karena itu, ia optmis Medan Mal masih tetap akan menjadi pilihan berbelanja.
"Ada 5.000-an kunjungan setiap hari dan angka ini dapat dilihat dari angka parkir kendaraan, walaupun angka ini tak menjadi patokan kalau pengunjung datang untuk ke Medan Mall. Namun dapat dipastikan ketika memang tujuannya berbelanja, pengunjung pasti menyempatkan diri untuk masuk ke dalam Medan Mal," jelasnya.
Ia pun melanjutkan kalau Medan Mal mempunyai perbedaan dari mall lainnya. Hal ini jugalah yang membuat Medan Mall akan terus menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat yang ingin berbelanja.
Medan Mal terus berkiprah sampai saat ini memang dibantu oleh adanya Pajak Central. Namun bukan itu yang utama. Ia menjamin barang-barang yang dijual, khususnya barang fashion pasti lebih murah dari tempat lain.
"Hal ini bisa terjadi karena di sini pusat grosir barang fashion yang ada di Medan. Rata-rata toko grosir jadi pada murah barang-barangnya. Matahari Departemen Store setiap Jumat, Sabtu dan Minggu menjaual barang-barang dengan harga diskon. Bukan itu saja, banyak pelaku onlineshop itu belanjanya di sini. Nah, hal inilah yang membuat Medan Mall secara otomatis tetap ramai pengunjung," tuturnya.
Menurut Irfan, salah satu kekurangan Medan Mall ketimbang mall lainya adalah ruang untuk pameran.
"Hanya space atrium yang tidak terlalu besar, jadi untuk membuat even pameran dengan skala besar cukup sulit. Bayangkan sekarang saja untuk corporate yang ingin membuka booth pameran produknya harus mengantri menunggu giliran. Hal ini lantaran luas atrium kita tidak bisa menampung permintaan perusahaan-perusahaan yang ingin menyewa space untuk pameran," imbunya.
Irfan pun menuturkan Medan Mal saat ini terus meningkatkan keamanan bagi pengunjung, melihat posisi Medan Mall yang dikelilingi pusat perbelanjaan sangat rawan tindak kriminal, sepeti copet dan penipuan,
"Karena masyarakat memilih mall untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan pasangan. Karena mall adalah tempat teraman dan ternyaman, jadi kita harus terus tingkatkan keamanan agar pengunjung nyaman. Apalagi pengunjung yang datang ke Medan Mal ini bukan hanya warga Kota Medan tapi dari luar daerah, bahkan dari luar negeri, jadi kita terus tingkatkan keamanan," ujarnya.
Memiliki lingkungan sebagai sentra ekonomi Kota Medan, Medan Mal terlihat sedikit usang tapi ia kuat dari sisi perputaran ekonomi.
Ketua Asosiasi Pengelolah Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Sumut, Suryanti,mengatakan, pertumbuhan pusat perbelanjaan di Kota Medan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu faktornya karakter masyarakat yang masih memilih mall atau plaza menjadi tempat untuk menghabiskan waktu berakhir pekan, bahkan di hari biasa.
Bukan itu saja, Suryanti pun mengganggap Medan menjadi pusat belanja bagi warga di luar Kota Medan, seperti Tebingtinggi, Langkat bahkan Aceh.
“Hal ini terjadi karena mall mempunyai semua hal yang mereka inginkan. Jadi cukup datang ke satu mall, pengunjung sudah bisa belanja, makan, bahkan membawa anak-anaknya ke arena bermain,” imbuhnya.