Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Solo. Presiden Joko Widodo menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke-3 Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Gelora Manahan Solo. Kepada jemaah MTA, Jokowi menceritakan pesan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani kepadanya.
"Dr. Ashraf Ghani berpesan kepada saya saat itu. Presiden Jokowi, hati-hati negaramu! Hati-hati negaramu!" kata Jokowi menirukan ucapan Presiden Afganistan.
Dia membandingkan kondisi Indonesia dengan Afganistan. Indonesia memiliki 714 suku. Sedangkan di Afganistan hanya memiliki 7 suku, antara lain suku Pashtun, Uzbek, Hazara dan Aimaq.
"Kurang lebih 30 tahun lalu, dua suku bertikai, yang satu bawa teman negara lain masuk, satunya bawa teman negara lain masuk, akhirnya perang. Dan sampai saat ini. Ini yang ngomong Presiden Afganistan, terpecah jadi 40 kelompok," ujarnya.
"Presiden Afganistan mewanti-wanti, kalau ada gesekan kecil segera diselesaikan, kalau ada masalah kecil segera diselesaikan, karena negaramu besar. Itulah pesan yang selalu saya ingat dari Presiden Afganistan," katanya menambahkan.
Menurutnya, Indonesia menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain bagaimana cara menjaga kerukunan bangsa. Meski beragam suku dan agama, Indonesia masih tetap utuh.
"Para pemimpin dunia sedang melihat kita, ingin belajar dari kita bagaimana merawat kerukunan, bagaimana mengelola keragaman, bagaimana mengelola kemajemukan, kebinekaan bagaimana bisa menunjukkan bahwa Islam Indonesia adalah Islam yang rahmatan lil alamin," ucap Jokowi.(dtc)