Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Haji Agus Salim selalu mengatasi masalah hidupnya dengan kesederhanaan. Salah satunya adalah menjadi vegetarian untuk mendapatkan keturunan yang sehat.
Keputusan ini dilakukan ketika anak pertamanya, Theodora Atia (Dolly) lahir pada 1913. Dolly lahir dengan kondisi yang sangat kecil dan lemah. Salim khawatir kondisi Dolly ini disebabkan istrinya, Zaenatun Nahar Almatsier, memiliki hubungan darah yang tak terlalu jauh dengan dirinya.
Salim dan Yaya, demikian ia memanggil istrinya, adalah saudara sepupu. Ayah dan ibu keduanya bersaudara. Sementara perkawinan nenek moyangnya selama puluhan tahun terjadi antar keluarga dekat.
"Perkawinan antar saudara dari generasi ke generasi ini oleh para ahli suka dikatakan kurang baik, tidak sehat. Menurut istilah Belanda disebut inteelt," tulis Kustiniyati Mochtar dalam buku Seratus Tahun Haji Agus Salim.
Salim-pun mencari informasi untuk menanggulangi masalah keturunan ini. Ia membaca artikel seorang dokter Belanda, dr. Scheonbergen. Menurut artikel itu, menangkal kondisi keturunan yang buruk dapat dilakukan dengan pantang makan daging.
Maka mulailah keluarga Salim untuk menjadi vegetarian. Mereka mulai mengolah sayur-mayur menjadi masakan padang. Ini bukan perkara mudah, Salim sendiri sebelumnya adalah penggemar daging nomor wahid. Hidup tanpa mengkonsumsi daging ini terus dilakukan hingga 18 tahun.
"Istrinya justru mencari akal untuk menyajikan menu ala minang, terlebih kampung Gedang, tanpa daging," tulis Kustiniyati.
Kisah kesederhanaan dengan menjadi vegetarian ini hanya segelintir dari jalan hidupnya. Kisah hidupnya di masa pergerakan nasional sendiri penuh dengan kesederhanaan. Sejarawan UI, Rushdy Hoesein mengungkap Salim pernah tinggal di sebuah rumah yang mirip emperan toko di Bogor.
Atap rumah itu selalu bocor dan istrinya menaruh sebuah baskom untuk menampung air. Agar anak-anaknya tak sedih, ia mengajak mereka membuat kapal kertas dan mereka layarkan di dalam baskom itu.
"Suasana rumahnya selalu gembira. Mereka tak mengeluh atas kondisi melarat yang dialaminya," ungkapnya.(dtc)