Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Dhaka. Seorang ketua yayasan amal Buddha yang beroperasi di Rakhine, Myanmar ditangkap oleh kepolisian Bangladesh. Ketua yayasan yang dikenal sebagai filantropi ini ditangkap atas dakwaan terorisme.
Seperti dilansir AFP, Kamis (26/10), ketua yayasan bernama U Shit Maung (67) ini, ditangkap saat akan terbang ke Myanmar via Bandara Internasional Dhaka, pekan lalu. Namun Kepolisian Bangladesh baru mengungkapkan penangkapan Maung pada Rabu (25/10) kemarin.
Maung diketahui memimpin Yayasan Pembangunan Rakhaing yang menyalurkan bantuan di wilayah Rakhine, Myanmar. Kepolisian Bangladesh menyebut dia ditangkap setelah gambar-gambar mencurigakan ditemukan di laptopnya. Kepolisian tidak menjelaskan lebih rinci mengenai gambar-gambar tersebut.
"RAB (Batalion Aksi Cepat) menangkapnya atas dakwaan antiterorisme pekan lalu, dari bandara dan menyerahkannya kepada kami," ucap Kepala Kepolisian Bandara Dhaka, Noor-e-Azam Mia kepada AFP, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Praktik kekerasan di Rakhine memicu eksodus lebih dari 600 ribu warga Rohingya ke Bangladesh, terhitung sejak konflik kembali pecah pada 25 Agustus. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyamakan kekerasan di Rakhine dengan praktik pembersihan etnis. Kebanyakan pengungsi Rohingya menyebut militer Myanmar dan gerombolan warga Buddha setempat membantai dan memperkosa warga sipil, serta membakar desa-desa muslim.
Dalam pernyataan terpisah, saudara perempuan Maung, Ayethein Rakhaing, menyebut saudaranya tidak bersalah. Dia juga menyebut dakwaan yang dijeratkan kepada saudaranya hanyalah rekayasa. "Dia (Maung-red) bekerja baik untuk warga muslim maupun Buddha. Dia bekerja di sana (Rakhine-red) untuk perdamaian," tegas Rakhaing yang pernah menjadi anggota parlemen dari Partai Liga Awami, partai berkuasa di Bangladesh.
Krisis pengungsi Rohingya tidak hanya memicu simpati di Bangladesh yang mayoritas penduduknya beragama Islam, namun juga memicu ketegangan dengan populasi kecil warga Rakhine penganut Buddha yang tinggal di negara itu. Sejumlah pengungsi Rohingya menuding warga Buddha di Bangladesh, yang secara lokal disebut Mogh, telah bergabung dengan milisi yang melakukan kekerasan di Rakhine.
"Saudara saya tewas dibunuh Mogh dari Bangladesh," ucap pengungsi Rohingya bernama Amirul Islam, yang kabur dari Myanmar dan kini tinggal di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh. (dtc)