Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Umat Islam sedang memperingati Maulid atau kelahiran Nabi Muhammad SAW hari ini. Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nazaruddin Umar meminta momen penuh berkah ini dimanfaatkan masyarakat untukt terus belajar meneladani sifat-sifat Rasulullah.
"Keteladanan Nabi Muhammad ini harus kita jadikan pegangan dalam memelihara perdamaian dan kesatuan NKRI dari berbagai ancaman perpecahan, seperti ancaman paham radikal terorisme. Untuk itu peringatan Maulid Nabi hari ini harus menjadi bahan merefleksi untuk kembali menghadirkan 'Nur Muhammad' yang tentunya dapat mencerdaskan dan menguatkan umat," kata Nazaruddin seperti yang disampaikan BNPT melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/12).
Pria yang pernah menjadi Wakil Menteri Agama RI ini menilai peringatan Maulid Nabi Muhammad sejatinya dapat mengukuhkan kesadaran umat untuk meneruskan perjuangan dengan menyebarkan dakwah Islam yang mengajarkan keimanan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sosok Nabi Muhammad, menurutnya, merupakan figur globalisasi yang pertama dalam sejarah umat manusia.
"Tidak ada seorang figur yang mampu mengedit mata rantai seluruh budaya, etnik, agama ataupun keyakinan selain Nabi Muhammad. Jadi Nabi Muhammad itu adalah betul-betul Rahmatan Lil Alamin. Dia merupakan tokoh pemersatu di dunia ini," kata pria kelahiran Bone, 23 Juni 1959 ini.
Dilanjutkan KH Nazaruddin, peringatan Maulid Nabi Muhammad juga diharapkan dapat menyadarkan seluruh umat Islam bahwa Nabi Muhammad merupakan figur yang harus diteladani karena selama hidupnya, Nabi Muhammad tidak pernah mengedepankan kekerasan dalam menghadapi segala macam permasalahan.
"Di mana semasa hidupnya, kekerasan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Bisa dikatakan dalam menghadapi segala macam permasalahan, Nabi Muhammad lebih menekankan kepada aspek perdamaian, persaudaraan, toleransi, persamaan dan keadilan. Itu yang dilakukan Nabi pada saat itu," ujar dia.
Selanjutnya, khusus di Indonesia sendiri, dirinya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mengimplemetasikan arti penting dari peringatan Maulid Nabi ini di mana masyarakat juga harus dapat mengimplementasikan akhlakul kharimah atau akhlak yang baik dan sikap terpuji dari Nabi Muhammad itu sendiri
"Masyarakat Indonesia harus bisa mencontoh akhlakul kharimah Nabi Muhammad sebagai pribadi, Nabi sebagai anggota keluarga rumah tangganya sendiri, Nabi sebagai Kepala Negara, Nabi sebagai ilmuwan, Nabi sebagai seniman dan bahkan Nabi juga pernah sebagai pedagang. Jadi, Nabi Muhammad itu bisa dikatakan sebagai multi talenta," kata pria yang juga anggota kelompok Ahli Bidang Agama di BNPT ini.
Lebih lanjut dikatakan Nazaruddin, ketika Nabi Muhammad menampilkan sisi multi talentanya, tentunya Nabi Muhammad tidak pernah menyinggung perasaan orang lain.
"Itu yang sangat penting. Yang sekarang ini harus bisa kita contoh dan lakukan itu bagaimana kita ini bisa maju tanpa harus menyinggung orang lain. Kalau kita maju lalu harus menginjak atau menyinggung perasaan orang lain, tentunya itu bukanlah cara yang pernah dilakukan Nabi Muhammad. Ini yang harus kita sadari bersama bahwa Nabi tidak pernah menyinggung perasaan orang lain," tuturnya.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, dirinya kembali mengingatkan masyarakat harus mencontoh apa yang telah diperbuat Nabi Muhammad pada saat itu itu demi menjaga perdamaian terhadap sesama umat dan juga perdamaian di dunia ini pada umumnya.
"Tentunya beliau (Nabi Muhammad) itu bisa dikatakan sebagai uswatun khasanah. Teladan segala macam. Dan semuanya itu ada di dalam diri Nabi Muhammad dan harus dijadikan contoh oleh seluruh masyarakat, tidak hanya masyarakat di Indonesia saja, tetapi seluruh masyarakat dunia untuk dapat menjaga kerukunan demi perdamaian antar sesama," pungkas Nazaruddin. (dtc)