Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar Amerika dan juga dolar Australia ada November 2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rupiah menguat 0,24% terhadap dolar Amerika dengan nilai rata-rata Rp 13.490,31 per US$, dan sebesar 2,15% terhadap dolar Australia dengan rata-rata Rp 10.249,89 per dolar Australia.
"Dengan mengunjungi money changer di seluruh Indonesia, selama November dibandingkan minggu keempat Oktober, Rupiah alami apresiasi sebesar 0,24%, dan 2,15% terhadap dolar Australia," kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (15/12).
Suhariyanto menyebutkan, rupiah justru terdepresiasi terhadap yen Jepang sebesar 1,27% dan juga 0,33% terhadap Euro yang masing-masing nilainya Rp 120,41 per yen, dan Rp 15.950,72 per euro.
Kurs eceran rupiah per US$ 1 di 34 provinsi paling tertinggi di Papua dengan Rp 13.322,10 per US$, terendah di Kalimantan Utara dengan nilai Rp 13.557 per US$.
Sedangkan nilai tukar pada minggu kedua Desember, pria yang akrab disapa Kecuk ini menyebutkan, rupiah melemah terhadap dolar Amerika sebesar 0,44%, dan juga melemah 0,00% terhadap dolar Australia.
Sedangkan nilai tukar kepada yen Jepang dan euro mengalami apresiasi yang masing-masing sebesar 0,81% dan 0,16%.
"Bagaimana posisi rupiah kita di money changer di minggu ke dua Desember dibandingkan kelima November, rupiah depresiasi terhadap dolar AS 0,44%," tukasnya. (dtf)