Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jombang. Sebuah arca Dewa Brahma berkepala empat ditemukan warga di punden Dusun Kwasen, Desa Menganto, Mojowarno, Jombang. Arca yang terbuat dari batu ini dipastikan peninggalan zaman Majapahit.
Arca ini ditemukan Jayadi alias Hari, warga Dusun Kwasen yang juga juru kunci punden. Ditemui di rumahnya, Jayadi mengaku telah menemukan benda cagar budaya ini pada April 2017.
Saat itu, pria 38 tahun ini sedang menggali akar sisa pohon besar yang tumbang di area punden. Warga sekitar menyebut punden ini dengan Pandegong. Saat mencapai kedalaman sekitar 1,5 meter, cangkul yang digunakan mengenai dua bongkahan batu.
"Saya angkat dan saya cuci batu tersebut, ternyata bentuknya simbol Dewa Siwa, batu satunya lagi ternyata batu kepala empat, arca Dewa Brahma, kemudian saya bawa pulang," kata Jayadi kepada wartawan di rumahnya, Senin (18/12/2017).
Arca Kepala Dewa Brahma ini tergolong unik karena mempunyai empat kepala kembar yang menjadi satu. Benda purbakala ini terpotong di bagian leher. Tingginya sekitar 15 cm, sedangkan diameternya sekitar 15 cm. Berat arca sendiri sekitar 10 Kg.
Selama 8 bulan, Jayadi menyimpan temuan ini tanpa melapor ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim maupun Pemerintah Desa Menganto. Dia berniat menjual arca Dewa Brahma tersebut. Oleh sebab itu Jayadi meminta bantuan temannya mengunggah di media sosial agar segera laku.
"Itu mau saya jual untuk memperbaiki makam di punden, kondisinya kan kurang terawat," ungkapnya.
Namun, kini Jayadi mengurungkan niatnya menjual arca tersebut. Dia bersedia menyerahkan temuan benda cagar budaya ini ke BPCB Jatim dengan syarat pemerintah bersedia merenovasi punden dengan membangun kuncup di atas dua makam.
Makam yang ada di punden ini dipercaya warga sekitar sebagai makam Mbah Nambi Suro dan Mbah Ijo. Konon kedua nama itu yang membuka perkampungan Dusun Kwasen yang dulunya berupa hutan.
"Saya minta Pemerintah Desa Menganto dan BPCB membangunkan makam biar layak, makamnya diperbaiki," ujarnya.
Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jatim Edhi Widodo mengatakan, siang tadi pihaknya telah meninjau arca yang ditemukan Jayadi. Dia memastikan arca berbahan batu andesit itu benda cagar budaya.
"Itu arca kepala Dewa Brahma, perkiraan kami peninggaan Majapahit. Kalau batu satunya potongan cucuknya Yoni. Di lokasi juga ditemukan Yoni-nya," tegasnya.
Hingga kini, tambah Edhi, arca kepala Dewa Brahma itu masih di rumah Jayadi. Pihaknya berharap Jayadi bersedia menyerahkan arca tersebut ke BPCB Jatim untuk disimpan di Museum Majapahit, Trowulan, Mojokerto."Soal syarat dari penemu kami diminta merenovasi punden itu mestinya yang berperan besar Pemda Jombang. Karena kalau diperingkat punden itu situs purbakala peringkat kabupaten," tandasnya. (dtc)