Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kairo. Pasukan keamanan Mesir membunuh tiga tersangka militan dalam baku tembak di sebuah ladang yang diyakini menjadi tempat persembunyian kelompok militan di pinggiran Giza, Kementerian Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (31/12).
"Tiga orang yang tewas merupakan sebagian dari tokoh-tokoh terkemuka yang memeriksa pembuatan bahan-bahan peledak dan melakukan operasi-operasi teroris," demikian pernyataan tersebut.
Pasukan keamanan menangkap 10 orang lainnya di Provinsi Qalyoubia, sebelah utara Kairo, ibu kota Mesir, dan Provinsi Fayum, sekitar 60 km sebelah selatan Kairo, menyita berbagai jenis alat peledak, senjata otomatis dan barang-barang lain.
Pernyataan itu menyebutkan razia-razia dilakukan sebagai bagian dari usaha pihak berwajib untuk mencegah serangan-serangan oleh kelompok-kelompok militan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru dan meringkus para anggota Hasm, sebuah kelompok yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin (IM) yang dilarang.
Hasm, sebuah kelompok yang muncul tahun lalu dan telah mengaku melancarkan beberapa serangan atas pasukan keamanan, termasuk penembakan fatal seorang petugas polisi dan melukai tiga orang lainnya di provinsi itu.
Mesir menuding Hasm merupakan sayap militan IM, gerakan tertua Islamis negara itu yang Kairo nyatakan sebagai organisasi terlarang pada tahun 2013. IM membantahnya dan menyatakan pihaknya hanya berjuang untuk perubahan politik damai.
Satu pemberontakan yang dipimpin para militan IS di Semenanjung Sinai, Mesir, telah membunuh ratusan tentara dan polisi sejak militer Mesir menggulingkan Presiden Mohamed Mursi dari IM pada pertengahan 2013 - walaupun tak ada jumlah korban yang disiarkan hingga kini.
Tetapi dalam beberapa bulan belakangan, serangan-serangan telah bergerak ke daratan, menyasar Kristen Koptik dan juga petugas keamanan serta tempat-tempat pemeriksaan di dan sekitar kota-kota besar Mesir.
Seorang pria bersenjata membunuh sedikitnya 11 orang pada Jumat dalam serangan-serangan terhadap sebuah gereja Ortodoks Koptik dan toko milik seorang pemeluk Kristen dekat Kairo sebelum ia dilukai dan ditangkap. IS kemudian mengakui serangan-serangan itu dilakukannya kendati tak ada bukti atas klaimnya itu. (ant)